Muslimahdaily - Sebagai manusia biasa, kita pasti tak luput dari kesalahan. Seringkali khilaf, lupa, berburuk sangka kepada orang lain yang tak kita kenal. Namun, hal ini tak berlaku bagi Rasulullah shalallahu alihi wa sallam, yang memberikan banyak pelajaran pada para pengikutnya untuk senantiasa berbuat baik, kapanpun dan kepada siapapun.

Sebagaimana kisah Rasulullah saat menerima hadiah dari seorang wanita kafir yang tak ia kenal. Kisah ini diambil dalam buku Kisah Inspiratif Teladan Rasul oleh Miftahul Asror Malik.

Pada suatu hari saat pulang dari masjid, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam didatangi oleh seorang wanita kafir. Ia membawa sebuah bungkusan yang hendak diberikannya kepada rasul. Wanita itu berkata, " Wahai Rasulullah, aku membawa hadiah untukmu, aku harap engkau berkenan menerimanya."

Seperti biasa, Rasulullah pun menerimanya dan selalu berbaik sangka atas pemberian orang lain. Meskipun dari orang yang tak ia kenal. Walaupun wanita itu kafir, Rasulullah tetap menerimanya dengan baik dan hati yang senang. Ia pun bertanya, "Apakah hadiah ini?"

"Aku hadiahkan buah limau yang manis untuk engkau," ujar wanita tersebut.

Rasulullah pun mengucapkan terima kasih pada wanita itu, "Terima kasih, semoga Allah melimpahkan rezeki padamu."

"Makanlah semoga engkau suka," ujar wanita itu dengan penuh harap. Rasulullah pun segera memakannya dan berkata, "Baiklah, terlihat dari kulitnya yang masak sudah tentu buahnya manis."

Wanita kafir itu beserta para sahabat akhirnya melihat Rasulullah memakn buah pemberian itu. Bahkan, ada beberapa sahabat yang sampai mengeluarkan air liur saat melihat beliau memakan buah tersebut, begitu berselera.

Namun, para sahabat merasa heran. Karena biasanya Rasulullah selalu menawarkan makanan yang juga ia makan kepada para sahabatnya. Tak pernah terlewat. Kali ini, beliau hanya menikmatinya sendiri sampai habis.

Setelah selesai, beliau pun kembali mengucapkan terima kasih kepada wanita itu. Setelahnya, wanita kafir itu pun pergi meninggalkan Rasulullah dan para sahabatnya

Menyadari ada yang tak biasa dari perilaku Rasulullah, salah seorang sahabat akhirnya bertanya, "Wahai Rasulullah, kami perhatikan engkau begitu berselera sekali memakan buah limau itu sehingga engkau lupa untuk menawari kami makan sebagaimana yang biasa engkau lakukan."

Beliau pun tersenyum sembari memandang para sahabtanya yang semakan heran. Beliau berkata, "Ketahuilah bahwa sebenarnya buah limau itu masam rasanya. Jika aku menawari kalian makan, niscaya kalian akan memarahi wanita kafir itu dan memukulnya. Tentu wanita itu juga akan merasa malu."

Seorang sahabat kembali berkata dengan sebuah dugaan, "Mengapa Rasulullah berpura-pura seolah-olah limau itu sangat manis rasanya. Aku merasa wanita kafir itu sengaja ingin mempermainkan engkau."

Dengan bijaknya, Rasulullah pun menasihati sahabatnya, "Walaupun wanita itu kafir, kita tidak boleh melukai hatinya sekalipun bila tujuannya tidak baik. Biarlah Allah yang akan membalas kebaikannya itu."

Masya Allah, betapa menenangkannya sikap Rasulullah. Semoga kita bisa meneladani akhlaknya. Aamiin.

Suha Yumna

Add comment

Submit