Muslimahdaily - Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah sosok manusia panutan seluruh manusia, akhlak serta tutur katanya yang lembut mampu meluluhkan banyak hati manusia atas ridho Allah.
Beliau bisa menenangkan hati para sahabatnya di tengah kegalauan dan ketakutan mereka. Salah satu kisah yang tercatat adalah saat Rasulullah memberikan kabar berita baik dari Allah untuk Tsabit bin Qais.
At-Thabrani telah meriwayatkan dari Atha Al-Khurasani bahwasannya saat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mendapat wahyu ayat berikut,
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri," (Qs. Luqman: 18), maka Tsabit bin Qais segera berlari kemudian menutup pintu rumahnya dan menangis. Kabar tersebut akhirnya sampai ke telinga Rasulullah, beliau pun mengutus seseorang untuk bertanya pada Qais tentang apa yang terjadi.
Qais pun menceritakan pada lelaki utusan Rasulullah mengenai alasannya menangis kala itu. Ia merasa kesusahan saat ayat tersebut turun dan ia berkata, "Aku adalah lelaki yang sangat menyukai unta dan aku juga lebih mencintai kaumku," ujarnya.
Mendengar hal tersebut Rasulullah kemudian berkata, "Sesungguhnya engkau tak termasuk dari golongan mereka. Akan tetapi, engkau hidup dengan baik dan akan meninggal dengan baik pula. Allah akan memasukkanmu ke dalam surga."
Dikemudian hari Tsabit kembali berkata, "Allah menurunkan sebuah ayat kepada Rasul-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras." (Qs. Al-Hujurat: 2).
Tsabit pun merasa telah melakukan hal itu, ia pun kembali menceritakannya kepada utusan Rasulullah. Bahwa ia merasa sangat takut termasuk ke dalam golongan orang yang amalannya sia-sia, karena dirinya memiliki suara yang keras.
Dengan kata-kata yang indah, Rasulullah kemudian berkata, "Sesungguhnya engkau tidak termasuk mereka, namun engkau akan hidup dengan terpuji dan akan dimatikan sebagai seorang syahid. Allah juga akan memasukkanmu ke dalam syurga."
Ketakutan seorang Tsabit pun tertulis dalam riwayat lain yang disampaikan oleh Muhammad bin Tsabit Al-Anshari, Tsabit bin Qais berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh aku takut jika aku menjadi orang yang celaka."
Rasulullah kemudian membalas, "Karena apa engkau takut?"
"Allah melarang kita untuk merasa senang saat dipuji atas apa yang telah kita perbuat, sedangkan aku adalah orang yang senang dipuji. Allah juga melarang kita untuk bersikap sombong, sedangkan aku merasa bangga dengan unta yang kumiliki. Dan Allah melarang kita untuk mengeraskan suara melebihi suaramu, sedangkan aku adalah orang yang memiliki suara keras."
Rasulullah kembali memberikan pertanyaan pada Tsabit, "Wahai Tsabit, apakah engkau ridha jika engkau hidup terpuji, serta mati dalam keadaan syahid dan masuk surga?"
Dengan tanpa ragu si pemilik suara keras itu menjawab, "Ya, wahai Rasulullah."
Pada akhirnya, atas ridho Allah Tsabit hidup dengan terpuji dan mati dalam keadaan syahid ketika memerangi Musailamah Al-Kadzdzab, si nabi palsu.
Sumber: Kisah Inspiratif Teladan Rasul - Miftahul Asror Malik