Muslimahdaily - Nabi Daud alaihissalam merupakan salah satu nabi dengan nama lengkap Daud bin Isai bin Obed bin Boas bin Salma bin Nahason bin Aminadab bin Ram bin Hezron bin Peres bin Yehuda bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim.
Ia adalah Nabi yang dikenal sebagai sosok panutan yang disiplin. Ia selalu membagi waktunya mulai dari mengkaji ilmu, beribadah di mihrab, berkumpul bersama keluarga dan untuk pengadilan.
Dalam pengadilan, Nabi Daud juga dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan adil dalam memutuskan sebuah perkara.
Suara merdu Nabi Daud
Selain itu, Allah telah memberikan keistimewaan berupa suara yang merdu bagi Nabi Daud. Terlebih saat dirinya sedang membacakan Kitab Zabur. Saat ia membaca Zabur, maka burung-burung yang beterbangan akan berhenti untuk menyimak bacaannya dan bertasbih mengiringi tasbih yang diucapkan oleh Nabi Daud.
Begitu pula dengan gunung, yang selalu menyambut bacaan yang dibaca oleh Daud dengan bacaan yang sama, lalu bertasbih bersamanya, pada setiap pagi dan petang.
Al-Auza’i meriwayatkan, dari Abdullah bin Amir, ia berkata, “Dawud diberikan suara yang indah yang tidak pernah diberikan oleh satu orang pun selain dia, bahkan burung-burung dan hewan buas selalu mengelilinginya hingga rela mati kehausan dan kelaparan, bahkan sungai-sungai pun berhenti mengalir.”
Wahab bin Munabbih mengatakan, “Apabila ada makhluk Allah yang mendengar suaranya, maka mereka akan melompat-lompat seperti Gerakan menari. Dan apabila ia melantukan Kitab Suci Zabur dengan suaranya yang indah itu, maka bangsa jin, manusia, burung dan hewan melata, atau apapun juga yang mendengarnya akan berhenti bahkan di antara mereka ada yang mati karena kelaparan.”
Nabi Daud dan seekor ulat
Selain burung dan gunung-gunung, terdapat kisah ulat yang pernah terkesima dengan suara beliau.
Suatu hari, Nabi Daud sedang duduk di mushalla sambil membaca kitab Zabur, seketika, seekor ulat merah melintas di tanah. Nabi Daud kemudian berkata pada dirinya, “Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?”
Ternyata ulat itu Allah izinkan untuk berbicara pada Nabi Daud dengn bahasa manusia, ia mencoba untuk menjelaskan keadaannya pada sang nabi.
Ulat tersebut berkata, “Wahai Nabiyallah, apabila siang datang, Allah mengilhamkan padauk untuk membaca, ‘Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar, sebanyak seribu kali. Dan saat malam datang, Allah mengilhamkan padauk untuk membaca, ‘Allahumma shalli alaa Muhammad an nabiyyil umiyyi wa a’laa alaihi wa shahbihi wa sallam, sebanyak seribu kali..”
Ucapan ulat tersebut sungguh membuat Nabi Daud terkesima, hingga akhirnya si ulat itu berkata lagi, “Lalu engkau ya Nabiyallah, apa yang akan engkau katakan agar aku memperoleh faedah darimu?”
Nabi Daud kemudian menyesal karena merasa sudah menyepelekan ulat tersebut. Ia pun bertaubat dan menangis kepada Allah.
Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan mengajarkan kasih sayang yang sangat besar. Semua yang Allah ciptakan di bumi mempunyai faedahnya masing-masing, bahkan seekor ulat kecil yang hidup seperti kisah Nabi Daud ini.
Wallahu a’lam.
Sumber: Kisah Para Nabi – Imam Ibnu Katsir, Islam Digest – Republika.