Muslimahdaily - Tercatat sudah dalam sejarah, penaklukan Ka'bah dan Kota Mekkah terjadi dengan damai dan tak ada perlawanan yang berarti dari kaum Quraisy disana. Hal ini dikarenakan pada malam sebelum pasukan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menuju Makkah, salah satu petinggi Quraisy, Abu Sufyan bertemu dengan Nabi Muhammad.

Dalam kesempatan itu Rasulullah bertanya pada Abu Sufyan tentang kesiapannya menerima Islam. Ia pun sepakat untuk menerima Islam namun masih meragukan kenabian Muhammad. Namun, setelah melihat ribuan pasukan Nabi Muhammad, ia pun mengatakan pada kaumnya untuk segera menyerah dan membiarkan pasukan Rasulullah masuk.

Singkat cerita, Rasulullah dan pasukannya masuk ke dalam Makah dan segera menaklukkan Ka'bah. Rasulullah shalllahu alaihi wa sallam pun bangkit bersama kaum Muhajirin dan Anshar hingga masuk Masjid. Beliau menghampiri Hajar Aswad, menciumnya kemudian berthawaf di sekeliling Ka'bah sambil memegang busur. Beliau menunjuk busurnya ke arah berhala-berhala sambil mengucapkan ayat,

"Dan katakanlah, 'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap'. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.' (Qs. Al-Isra: 81).

Seketika itu pula berhala-berhala itu roboh dan beliau melakukan thawaf sambil menunggang onta dan tidak berpakaian ihram.Bahkan beliau memendekkan thawaf. Setelah selesai, Rasulullah memanggil Utsman bin Thalhah dan menyuruhnya untuk mengambil kunci Ka'bah.

Pertama kali masuk Ka'bah, Rasulullah melihat gambar Ibrahim dan Ismail yang sedang membagi anak panah untuk undian. Kemudian beliau bersabda, "Demi Allah, sekalipun beliau (Ibrahim)tidak pernah mengundi dengan anak panah ini." Beliau juga melihat beberapa gambar yang lain, lalu memerintahkan agar semua dienyahkan.

Setelah itu, Rasulullah menutup pintu Ka'bah. Beliau menghadap ke arah dinding Ka'bah yang bersebrangan dengan pintu Ka'bah. Beliau berdiri berjarak tiga hasta dari dinding. Di dalamnya, beliau shalat, dan selesai shalat beliau berkeliling di dalam Ka'bah sambil bertakbir di setiap sudutnya.

Setelah selesai di dalam Ka'bah, beliau kembali keluar dan menemui orang-orang Quraisy yang berkumpul memenuhi masjid, menunggu apa yang akan dikatakan Rasulullah.

Dengan memegangi dua pinggiran pintu Ka'bah, beliau bersabda, "Tiada Illah selain Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang membenarkan janji-Nya, yang menolong hamba-Nya, yang mengalahkan musuh semata. Ketahuilah, setiap kekuasaan mengurusi Ka'bah dan memberi minum untuk orang-orang yang haji. Ketahuilah, pembunuhan yang salah sama dengan pembunuhan karena disengaja dengan menggunakan cambuk atau pentungan. Dalam hal ini berlaku tebusan yang berat, yaitu seratus onta, empat puluh ekor di antaranya berupa anak yang masih di dalam perut induknya. Wahai semua orang Quraisy, sesungguhnya Allah telah mengenyahkan kesombongan jahiliyah dan pengagungan terhadap nenek moyang. Manusia berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah."

Kemudian beliau membaca ayat berikut,

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Qs. Al-Hujurat: 13).

Rasulullah kemudian melanjutkan pidatonya dengan sebuah pertanyaan, "Wahai sekalian orang Quraisy, apa yang bisa kuperbuat terhadap kalian menurut pendapat kalian?"

Mereka menjawab, "Yang baik-baik, sebagai saudara yang mulia dan anak saudara yang mulia."

Beliau bersabda, "Kukatakan kepada kalian seperti yang dikatakan kepada Yusuf kepada saudara-saudaranya, 'Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian'. Pergilah, karena kalian orang-orang yang bebas."

Sumber: Sirah Nabawiyah - Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury