Muslimahdaily - Nabi Adam merupakan manusia pertama yang menyebabkan kita semua hadir saat ini di dunia. Ialah sosok manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Kehadiran dan kisah penciptaannya banyak membawa hikmah untuk kita para keturunannya.
Sebelum penciptaan Adam, Allah telah memberitakan terlebih dahulu kepada para malaikat bahwa Allah akan menciptakan makhluk dari bangsa manusia. Makhluk ini diciptakan dari tanah. Allah juga menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, dengan tubuh akal dan jiwanya.
Setelah menjelaskan bahwa Allah lebih mengetahui maksud dari penciptaan manusia, lalu Allah juga menjelaskan keutamaan yang dimiliki oleh Adam atas para malaikat dalam bidang ilmu. Allah berfirman, “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya.”
Dalam hal ini Ibnu Abbas mengatakan bahwa nama-nama yang dimaksud ada;ah naman-nama yang biasa dikenal, sperti manusia, hewan, tanah, pantai, laut, gunung dan semacamnya. Pada Riwayat lain disebutkan, nama-nama yang diajarkan kepada Adam adalah semacam alat-alat yang digunakannya seperti periuk, kuali dan lain sebagainya.
Sedangkan Mujahid mengatakan bahwa Nabi Adam diajarkan semua nama binatang, semua nama burung, dan nama-nama dari segala sesuatu. Penafsiran ini juga dikatakan oleh Said bin Jubair, Qatadah dan banyak ulama tafsir lainnya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Ar-Rabi yang mengatakan bahwa saat itu Nabi Adam diajarkan nama-nama malaikat. Sedangkan Abdurrahman bin Zaid mengatakan bahwa Adam diajarkan tentang semua nama keluarga.
Dari semua pendapat para ahli tafsir, Imam Ibnu Katsir dalam buku Kisah Para Nabi menyimpulkan bahwa pendapat yang paling benar adalah bahwa Nabi Adam diajarkan oleh Allah tentang nama-nama Makhluk-Nya dan apa yang dilakukan, dari yang kecil hingga yang besar.
Hal ini sejalan dengan Riwayat dari Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Said dan Hisyam, dari Qatadah, dari Anas bin Malik, dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Pada hari kiamat nanti orang-orang yang beriman akan berkumpul di suatu tempat dan berkata, “Siapakah seseorang yang dapat memberi syafaat kepada kita di hadapan Allah?” lalu mereka mendatangi Nabi Adam dan berkata, “Engkau adalah bapak manusia, Allah menciptakanmu langsung dengan tangan-Nya, menyuruh para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan mengajarkanmu nama-nama dari segala sesuatu….” Dan seterusnya sampai akhir hadits.
Pada kalimat selanjutnya Allah berfirman, “Kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini. Jika kamu yang benar!”
Mengenai firman ini, Hasan Basri mengatakan bahwa setelah Allah memberitahukan henak menciptakan Nabi Adam, para malaikat berkata, “Tentu Tuhan tidak akan menciptakan makhluk yan lebih pandai dari jenis kami.” Maka firman di atas anggapan mereka dibantahkan.
Setelah menyadari hal tersebut, para malaikat berkata, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
Yakni, Mahasuci Allah, tidak satupun makhluk bisa mendapatkan ilmu-Ny kecuali telah diajarkan, seperti di firmankan-Nya, “Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang olmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 255).
Lalu Allah berkata kepada Adam, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?”
Yakni, Allah mengetahui apapun yang tidak terlihat oleh makhluk-Nya sebagaimana Allah mengetahui apapun yang terlihat.
Beberapa ulama menafsirkan perihal “Apa yang kamu sembunyikan,” ditujukan kepada iblis dengan segala macam yang ditutupi dan dirahasiakan di dalam dirinya, seperti kesombongan atau kebencian mereka terhaap Nabi Adam dan keturunannya.
Sedangkan ulama lainnya mengatakan bahwal yang disembunyikan adalah tentang perkataan yang mereka bisikkan sendiri, yaitu; Tentu Tuhan tidak akan menciptakan makhluk yang lebih hormat kepada Allah dan lebih pandai dari jenis kami.