Muslimahdaily - Nabi Yusuf alaihissalam merupakan salah satu Nabi utusan Allah yang terkenal dengan ketampanannya. Saat masih remaja, ia bekerja di dalam istana Mesir bersama sang raja Mesir pada waktu itu. Ketampanan Nabi Yusuf ini bahkan telah membuat istri majikannya terpikat, hingga ia akhirnya membuat suatu strategi agar Nabi Yusuf terperangkap dan melakukan perbuatan perzinaan yang dilarang Allah.

Kisah ini dituliskan dalam Al-Quran secara spesifik di dalam surat Yusuf ayat 23-29. Kala itu, istri dari tuan Aziz meminta Yusuf untuk datang ke kamarnya. Sang istri raja itu pun telah menutup pintu rapat-rapat agar tak ada yang bisa melihat mereka. Sang istri pembesar Mesir itu juga mempercantik dan mempersolek diri dengan mengenakan pakaian yang paling baik dan membanggakan.

"Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, "Marilah mendekat kepadaku." Namun, Yusuf menolak ajakan tersebut dan berkata, "Aku berlindung kepada Allah sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." (QS. Yusuf: 23).

Setelah nabi Yusuf menolak ajakan tersebut, ia lari menuju pintu untuk mengindar. Keduanya berlomba menuju pintu dan wanita terpandang itu menarik baju gamis Nabi Yusuf dari belakang hingga koyak. Kemudian keduanya melihat suami wanita itu sedang berdiri di depan pintu. Seolah seperti tertangkap basah.

Dari situlah fitnah wanita kepada Yusuf dimulai. Sang istri raja itu menuduh Yusuf telah berniat buruk kepadanya, dan mengadukan hal tersebut pada suaminya. "Dia (perempuan itu) berkata, Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain di penjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?"

Mendengar hal tersebut, Yusuf berusaha untuk membela diri, "Dia yang menggodaku dan merayu diriku," ujarnya.

Kemudian datanglah seorang saksi dari keluarga wanita itu untuk memberikan kesaksian yang logis. Saksi itu berkata, "Jika baju gamisnya koyak di bagian depan, maka perempuan itu benar, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar."

Setelah melihat baju Nabi Yusuf yang terkoyak dari belakang, dan mengetahui kebenarannya sang Raja pun meminta maaf pada Yusuf fan meminta Yusuf untuk melupakan dan menyembunyikannya. Ia juga meminta istrinya untuk bertaubat.

"Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat. Wahai Yusuf, lupakanlah ini, dan (istriku) mohonlah ampunan atas dosamu, karena engkau termasuk orang yang bersalah."

Tak disangka, kabar ini pun pada akhirnya menyebar ke telinga para wanita pembesar, istri-istri menteri dan putri-putri kerajaan. Mereka menuding istri tuan Aziz sebagai wanita yang tidak terhormat, karena telah berusaha mendekati pelayannya sendiri. Padahal pelayan tidaklah sepadan dengan kedudukan istri tuan Aziz yang terhormat. Oleh karena itu para wanita dikalangannya tak habis mencercanya.

Hingga suatu ketika istri tuan Aziz itu meminta para wanita untuk membuktikan sendiri ketampanan Nabi Yusuf. Melihat dengan mata dan kepalanya secara langsung. Ternyata benar, mereka benar-benar tersihir oleh keelokannya. Bahkan mereka menganggapnya sebagai malaikat, lantaran sedemikian tampan paras beliau.

Keterpukauan dan kekaguman ini sampai mengakibatkan mereka tidak menyadari telah mengiris tangan-tangan mereka sendiri dengan pisau-pisau yang sengaja telah disediakan oleh istri pembesar Mesir, untuk membalas tipu daya wanita-wanita tersebut, yang sebenarnya juga memendam hasrat besar untuk menyaksikan keelokan wajah Nabi Yusuf Alaihissallam dengan mata kepala mereka sendiri. Bukan murni untuk mencela istri sang pembesar Mesir itu.

Selanjutnya, istri pembesar Mesir memberitahukan kepada para wanita yang hadir, mengenai kepribadian bagus yang tertanam pada diri Nabi Yusuf. Yaitu, sifat ‘iffah (ketangguhan untuk menjaga kehormatan diri), tidak sudi menyambut ajakan berbuat tidak senonoh. Karena penolakan itu, muncullah ancaman dari mulut wanita istri pembesar Mesir itu. Yakni dijeblosankannya Nabi Yusuf ke dalam penjara dan hidup dalam keadaan terhina.

Para wanita itu memaksa Yusuf untuk melaksanakan apa yang diinginkan oleh majikan wanitanya, namun Yusuf tetap menolah dan tidak merasa khawatir akan ancaman mereka.

Yusuf pun berdoa kepada Tuhannya, "Wahai Tuhanku, Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh." (QS. Yusuf: 33).

Allah pun akhirnya memperkenakan doa Nabi Yusuf. Tuan Aziz dan istrinya memutuskan untuk memasukan Yusuf ke dalam penjara dalam waktu yang lama untuk meredam pergunjingan di tengah masyarakat.

Begitulah kisah Nabi Yusuf yang mendapat fitnah dari seorang wanita karena ketampanannya. Dia adalah Nabi yang mulia dan Allah telah menjaga kesucian dirinya pada waktu itu. Masyaa Allah.

Sumber: Kisah Para Nabi - Imam Ibnu Katsir, Almanhaj - Keteladanan Nabi Yusuf Menghadapi Godaan Wanita

 

Suha Yumna

Add comment

Submit