Musllimahdaily - Suatu hari malaikat Izrail 'alaihissalam datang menemui Nabi Sulaiman. Namun, tiba-tiba Izrail menajamkan pandangannya dan tertuju pada seorang laki-laki yang sedang duduk bersama beberapa tamu Nabi Sulaiman. Tak lama dari itu Izrail pergi.

Pria yang ditatap tajam oleh malaikat Izrail bertanya kepada Nabi Sulaiman, “Wahai Nabi Allah! Siapa dia?" 

"Dia adalah malaikat maut," jawab Nabi Sulaiman.

Pria itu berkata lagi “Wahai Nabi Allah! Aku melihatnya terus menatapku. Aku sangat takut. Aku tidak ingin dia merenggut nyawaku. Selamatkan aku dari cengkramannya.”

"Bagaimana caranya agar aku bisa menyelamatkanmu?" tanya Sulaiman. "Anda suruh saja angin untuk membawaku ke negeri Hindia. Mungkin saja dengan begitu dia akan kehilangan jejakku. Dan tidak akan bisa menemukanku," jawab laki-laki itu.

Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan angin untuk membawanya ke ujung negeri Hindia dalam sekejap. Sesampai di sana, malaikat Izrail mengambil nyawa pria itu. Setelah itu, malaikat Izrail kembali menemui Nabi Sulaiman.

Sulaiman kemudian bertanya, "Kenapa tadi anda melirik kepada laki-laki itu dengan tatapan yang tajam?" 

Malaikat Izrail pun menjawab, "Aku merasa sangat heran. Aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya di Negeri Hindia. Namun keberadaannya saat itu sangat jauh dari negeri itu. Hingga akhirnya tiba-tiba ada angin yang membawanya sampai ke negeri itu. Lalu kucabut nyawanya di negeri itu pula, sesuai dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah subhanahu wata’ala."

Kisah ini diambil dari kitab al-Majallis as-Saniyyah karya Syekh Ahmad bin Syekh Hijazi Al Fusyni, yaitu tentang seorang laki-laki yang berusaha menghindari kematian.

Hikmah dari kisah ini adalah kita sebagai makhluk Allah pasti akan meninggal. Semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai dengan takdir dan ketetapan-Nya. Kita tidak bisa menghindar dari takdir kematian. Seperti yang tertulis dalam surat Al-Ankabut yang berbunyi,

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụn

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al Ankabut: 57).

Najwa Adlina

Add comment

Submit