Muslimahdaily - Kisah dua malaikat, Harut dan Marut sering kali diselewengkan. Kisah dua malaikat tersebut sebetulnya disebutkan jelas dalam kitabullah. Sebagai muslim, cukuplah kisah yang datang dari dalil shahih.
“Dan mereka (Bani Israil) mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dengan mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.”
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dapat menceraikan antara seseorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Dan sungguh mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah dengan sihir), maka tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka (dengan) menjual dirinya dengan (sihir) itu, andai mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 102)
Alkisah di era Nabucadnezar, bangsa Yahudi menguasai Kota Babil dengan kemampuan sihir mereka. Dengannya mereka memporak-porandakan kota dan ditakuti banyak orang. Mereka hendak membalas dendam kapada Raja Nebucadnezar yang telah menahan masyarakat Yahudi setelah menguasai tanah Palestina. Dengan membuat lingkaran sihir, mereka berhasil menakuti warga Babil.
Allah kemudian mengutus malaikat Harut dan Marut untuk membuat perbaikan. Keduanya mendapat tugas untuk menghapus segala ketakutan akan sihir dan mengembalikan keyakinan bahwa sihir hanya dapat terjadi jika Allah menghendakinya terjadi.
Maka turunlah keduanya ke kota Babil untuk mengajarkan hakikat sihir. Setiap kali ada warga yang mendatangi keduanya untuk belajar sihir, maka malaikat Harut maupun Marut selalu memperingatkan agar tak menyalahgunakan sihir untuk melakukan perbuatan syirik ataupun aksi jahat. “Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, oleh sebab itu janganlah kamu kafir,” demikian yang disampaikan kedua malaikat.
Harut dan Marut kemudian mengajarkan hakikat sihir dan cara menghilangkan lingkaran sihir yang dibuat Yahudi. Keduanya juga menanamkan keyakinan bahwa sihir hanyalah tipu daya yang bisa dipelajari dan hanya dapat terjadi jika Allah menghendaki.
Setelah menyelamatkan masyarakat Babil dari sihir Yahudi, kedua malaikat kembali ke langit. Namun saat keduanya pergi, ternyata kerusakan terjadi. Warga Babil tak ingat pesan Harut dan Marut hingga mempraktekkan sihir secara sembrono. Hasilnya, Kota Babil justru makin kacau dan rusak.
Demikian kisah yang disampaikan Ibnu Katsir dalam menjelaskan Surat Al Baqarah 102 di atas. Adapun versi lain yang tersebar dan terkenal di tengah masyarakat tidaklah bersumber dari dalil yang shahih. Cerita tersebut yakni :
Harut dan Marut merupakan malaikat yang tak setuju dengan penugasan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Mereka berpendapat malaikat lebih baik dari manusia sekalipun jika diberi hawa nafsu. Maka Allah menguji keduanya. Harut dan Marut diberi hawa nafsu dan diturunkan ke bumi.
Setiba di bumi, keduanya bertemu seorang wanita cantik. Keduanya segera saja langsung terpikat. Namun wanita itu menolak saat Harut dan Marut mengajak bermaksiat. Wanita itu menawarkan tiga opsi, yakni menyembah berhala atau membunuh bayi atau meminum khamar.
Keduanya lalu memilih meminum khamar karena dianggap yang paling ringan dosanya dibanding syirik dengan menyembah berhala atau membunuh seorang bayi. Namun setelah meminum khamar, Harut dan Marut merasa mabuk hingga kehilangan kesadaran. Saat mabuk tersebut keduanya kemudian membunuh bayi dan menyembah berhala. Tak hanya itu, keduanya pula tak sadarkan diri hingga melakukan perbuatan keji pada wanita itu.
Dua malaikat tak lulus ujian. Mereka gagal menahan hawa nafsu. Maka dicabutlah sifat malaikat yang dimiliki keduanya dan mendapat azab dari Allah. Mereka memilih azab dunia ketimbang akhirat, yakni dengan dihukum gantung di langit Kota Babil hingga kiamat tiba. Selama digantung itu, keduanya menjadi tempat belajar sihir manusia.
Itulah kisah yang populer di tengah masyarakat namun sebetulnya dusta. Tak ada dalil dari Al-Qur’an dan hadits Rasulullah yang mengabarkannya. Cerita tersebut hanyalah dongeng belaka dan tak patut diyakini muslimin.