Dalam segala jenis akhlak mulia, Rasulullah selalu menjadi teladan yang sempurna. Beliau lah sang pemilik akhlak mulia, akhlak Al-Qur’an. Termasuk dalam hal kedermawanan, Rasulullah menjadi panutan yang sangat menginspirasi umatnya. Sebagai utusan Allah dan sebagai pemimpin umat, Rasulullah selalu bersikap dermawan hingga dicintai para masakin, yakni orang-orang miskin. Berikut kisah-kisah luar biasa tentang kedermawanan beliau Shallallahu‘alihi wa sallam.
Shafwan dan 300 unta
Saat pembukaan kota Makkah (Fathul Makkah), kaum Quraisy berbondong-bondong memeluk agama Islam. Salah satunya ialah Shafwan bin Umayyah dan keluarganya. Tak lama kemudian, pecahlah perang Hunain dan pasukan Rasulullah meraih kemenangan hingga mendapat harta ghanimah yang cukup banyak.
Shafwan yang baru memeluk Islam itu kemudian meminta kepada Rasulullah sejumlah harta. Rasulullah pun memberikan 100 ekor unta untuk Shafwan. Namun Shafwan meminta lagi untuk putranya. Rasulullah pun memberikan lagi sebanyak 100 ekor unta. Namun Shafwan masih merasa kurang untuk anak keduanya. Rasulullah pun tak segan memberinya sebanyak 100 ekor unta. Sehingga total unta yang keluarga Shafwan dapatkan ialah sebanyak 300 ekor unta.
Shafwan yang baru memeluk Islam itu pun merasa bahagia. Padahal ia dahulu termasuk dalam barisan kaum kafir Quraisy yang gencar memerangi nabi. Namun Rasulullah tetap menyambut keislamannya, memaafkannya, bahkan memberikannya 300 ekor unta!
Kebaikan Rasulullah pun mengetuk pintu hati Shafwan. Ia yang dahulu masuk Islam karena momen Fathul Makkah, berubah hatinya menjadi cinta yang tak terkira pada risalah Islam dan sang pembawa risalah, Rasulullah. Diriwayatkan Sa’id bin Al Musayyib, Shafwan pernah berkata kepadanya, mencurahkan isi hatinya tentang kebaikan hati Rasulullah,
“Demi Allah, sungguh Rasulullah telah memberiku apa-apa yang dia beri, sedangkan dulu beliau adalah orang yang paling aku benci, dan senantiasa beliau memberiku sampai beliau adalah orang yang paling aku cintai,” (HR. Muslim).
Kambing Sejumlah Satu Lembah untuk Mualaf
Rasulullah terkenal sangat dermawan di kalangan bangsa Arab. Bahkan karena kedermawanannya, tak sedikit orang yang kemudian memeluk Islam. Sebagaimana yang dikisahkan shahabat Anas bin Malik. Suatu hari seorang pria datang kepada Rasulullah. Niat awalnya masuk Islam hanyalah karena harta. Namun ternyata ia mendapati Rasulullah sangat baik hati dan sangat dermawan. Ia pun menjadi jatuh cinta pada Islam dan Rasulullah.
Berikut penuturan Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, “Seorang pria datang kepada Rasulullah. Maka Nabi pun memberikannya kambing yang berjumlah satu lembah. Orang tersebut lalu kembali kepada kaumnya dan berkata, ‘Wahai kaumku, masuk Islamlah kalian! Sesungguhnya Muhammad telah memberikan suatu pemberian, dia tidaklah khawatir akan kemiskinan’. Orang itu masuk Islam karena menginginkan dunia namun begitu dia masuk Islam, Islam itu lebih dicintai dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).
Kisah Jabir
Shahabat Rasulullah yang lain, yakni Jabir, juga mengisahkan tentang kedermawanan Rasulullah yang luar biasa. Ia mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah membawa seekor unta miliknya. Unta itu berkali-kali menemani sang nabi melakukan perjalanan safar yang jauh.
Rasulullah lalu menawarkan untanya pada Jabir. Lalu disepakatilah harga si unta sekian dirham. Namun begitu menerima pembayaran, Rasulullah justru memberikan unta dan uang itu sekaligus kepada Jabir. Kisah Jabir tersebut diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim.
Kurma untuk Si Pendosa
Dikisahkan Abu Hurairah, seorang tamu datang menemui Rasulullah dengan raut penyesalan yang dalam. Begitu melihat Rasulullah, tamu pria itu segera berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh celakalah aku!”
Rasulullah pun bertanya, “Apa yang membuatmu celaka?” Pria itu mengakui kesalahannya, “Aku berhubungan intim dengan istriku di siang hari di Bulan Ramadhan.”
Rasulullah pun memberikan opsi pembayaran diyat kepada si pria, “Apa kau mampu memerdekakan seorang budak?” Pria itu menjawab, “Tidak.”
Rasulullah bertanya lagi, “Apa kau mampu memberi makan 60 orang miskin?” Pria itu menjawab sama, “Tidak.”
Rasulullah pun memahami bahwasanya pria tersebut tak memiliki cukup harta untuk membayar diyat. Lalu di sela percakapan Rasulullah dengan si pria tersebut, datang seorang shahabat Rasulullah yang memberikan sebungkus kurma untuk nabi.
Rasulullah lalu memberikan bungkusan penuh kurma itu pada si pria seraya bersabda, “Bersedekahlah (dengan kurma ini).” Namun jawaban tak terduga datang dari si tamu, “Wahai Rasulullah, di antara dua kampung ini tidak ada keluarga yang lebih miskin daripada keluargaku.”
Rasulullah tersenyum mendengar jawaban pria tersebut. Nabiyullah pun kemudian bersabda, “Ambillah kurma ini, dan berilah makan keluargamu.”
Masya Allah, si pria yang semestinya bersedekah, justru mendapat sedekah dari Rasulullah. Padahal kehidupan Rasulullah tidaklah bergelimang harta, bahkan pernah beberapa kali tak ada makanan di rumah beliau. Tak heran jika ada shahabat yang memberikan hadiah berupa sekantung kurma untuk Rasulullah. Namun hadiah tersebut justru segera disedekahkan oleh sang utusan Allah.
Para shahabat Rasulullah selalu takjub dengan sifat baik hati dan kedermawanan Rasulullah pada orang miskin. Anas bin Malik pernah berkata, “Tidak pernah sekali pun Rasulullah dimintai sesuatu untuk Islam, kemudian beliau tidak memberikannya.” (HR. Muttafaqun ‘alaih). “Rasulullah adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling dermawan dan paling pemberani.” (HR. Muslim).
Senada, Ibnu ‘Abbas juga menuturkan hal sama seperti Anas bin Malik. Ia berata, “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan sampai akhir bulan. Datanglah Jibril dan beliau membacakan kepadanya Al-Qur’an, dan ketika Jibril menjumpai beliau, maka beliau bersikap lebih dermawan dibandingkan angin yang berhembus.” (HR. Al Bukhari).
Masya Allah, sungguh benarlah apa yang difirmankan Allah tentang Rasulullah. Rabb ta’ala berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS. Al Ahzab: 22).