Muslimahdaily - Utsman bin Affan menjadi salah satu Khalifah yang tercatat dalam sejarah dunia. Namun kisahnya tak banyak diceritakan. Utsman bin Affan adalah salah seorang yang pertama menerima Islam. Ia beriman kepada Rasulullah dan mendukung perjuangan Rasulullah dalam tegaknya Islam. Utsman lahir dari klan Umayyah.
Utsman memiliki status sosial dan ekonomi yang tinggi. Namun Utsman tetap laki-laki sederhana dan baik hati. Ketika ayahnya meninggal, sang ayah meninggalkan warisan untuk Utsman, berupa bisnis keluarga. Bisnis tersebut terus berkembang, hingga ia menjadi salah seorang terkaya di Makkah.
Utsman bin Affan terkenal dengan sifat malu dan kemurahan hati yang tak berujung. Kemurahan hati dan kedermawanan seorang Utsman bin Affan tiada henti. Ia merasa bahagia menghabiskan sejumlah besar kekayaannya untuk membantu umat Islam.
Tak beberapa lama setelah kaum Muslim hijrah ke Madinah, mereka mengalami kesulitan air. Dan mereka sangat membutuhkan sumber air minum. Sementara itu, hanya ada satu sumur di sekitar mereka. Sumur itu dimiliki oleh seorang pria Yahudi.
Pria Yahudi itu menjual air kepada kaum muslimin dengan harga yang begitu tinggi. Kondisi hidup pun kian sulit. Utsman mengajukan diri dengan mendekati pria Yahudi tersebut mencoba untuk membeli sumur tersebut.
Awalnya Yahudi itu menolak tawaran Utsman. Kemudian Utsman menawarkan membeli setengahnya. Satu hari menjadi milik Utsman, dan hari berikutnya menjadi miliki si Yahudi. Begitu seterusnya. Yahudi itu pun menerima tawaran Utsman. Pada hari giliran Utsman, ia memberikan air gratis untuk semua orang.
Di hari berikutnya, tak ada yang datang untuk mengisi air. Sumur itu pun tak menghasilkan uang lagi untuk laki-laki Yahudi itu. Akhirnya, si Yahudi menjual setengah sisanya kepada Utsman. Utsman akhirnya memberikan air sumur tersebut secara gratis kepada masyarakat. Hingga hari ini, air sumur tersebut masih digunakan.
Pencapaian Utsman dalam masa pemerintah sangatlah banyak, tidak cukup untuk bisa diceritakan dalam satu kisah saja. Setidaknya umat Muslim sudah mengetahui sebagian besar jasa beliau. Di masanya, Islam tersebar ke Barat hingga wilayah Maroko, ke timur hingga Afganistan, dan ke utara hingga sampai Armenia dan Azerbaijan.
Kontribusi paling gemilang di masa kekhalifahan Utsman adalah penyeragaman bacaan Al-Qur’an. Karena populasi muslim tersebar di wilayah yang luas, banyak orang dari budaya lain di negeri nan jauh yang masuk Islam, kebutuhan untuk menyeragamkan bacaan Al-Qur’an pun tak bisa ditawar.
Al-Qur’an dibaca dengan dialek dan bahasa yang sama. Saat itu, hanya tersisa satu salinan Al-Qur’an yang dibukukan di masa kekhalifahan Abu Bakar. Mushaf tersebut disimpan di kediaman Hafshah, putri Umar bin Khattab.
Utsman meminta Al-Qur’an tersebut kepada Hafshah untuk diduplikasi. Kemudian membentuk tim yang terdiri dari: Zaid bin Tsabit, Abdullah bin az-Zubair, Sa’ad bin al-Ash, dan Abdurrahman bin al-Harits yangnantinya akan ditugaskan untuk menyalin Al-Qur’an. Setelah selesai, salinan asli dikembalikan ke Hafsah. Sementara salinan yang baru dikirim ke berbagai negara Islam yang baru. Al-Qur’an tersebut dijadikan pedoman untuk membaca, belajar, menghafal, dan mengajarkan Al-Qur’an.
Prestasi besar lainnya adalah Utsman membuat angkatan laut muslim pertama. Ekspedisi militer muslim di laut berlayar untuk pertama kalinya di bawah kekhalifahan Utsman. Pasukan tersebut dipimpin oleh Muawiyah bin Abi Sufyan.Utsman bin Affan, sang pemilik dua cahaya, Dzur Nurain adalah sosok yang tak habis untuk diceritakan dan dikagumi. Beliau tidak kalah berjasa dari Khilafah lainnya.