Rahasia Harta Karun Nabi Sulaiman dan Tipuan Iblis

Muslimahdaily - Kerajaan Nabi Sulaiman tak tertandingi sepanjang masa. Istananya dibuat oleh para jin hingga tak perlu ditanyakan keindahannya. Setelah Nabi Sulaiman wafat, tak ada yang mewarisinya. Penduduk bertanya-tanya, adakah harta karun yang ditinggalkan sang raja?

Suatu hari, muncul seseorang yang menyebarkan desas-desus. Ia mengaku mengetahui lokasi harta karun Nabi Sulaiman. “Maukah aku tunjukkan kepada kalian lokasi harta karun yang belum pernah kalian ketahui?”

Penduduk yang terdiri dari Bani Israil itu pun begitu bersemangat untuk mengetahuinya. “Di manakah itu?” tanya mereka membayangkan harta Nabi Sulaiman yang melimpah ruah.

Seorang itu pun berkata, “Harta karun itu ada di bawah bekas singgasana Nabi Sulaiman. Galilah di sana!” ujarnya.

Bani Israil pun berbondong-bondong membawa peralatan mereka, menuju sisa-sisa istana Nabi Sulaiman. Mulailah dilakukan penggalian tanah di bawah singgasana sang nabi yang teramat besar lagi megah. Semua orang pun menggali dengan sifat tamak mereka.

“Bantulah kami menggali,” ujar seorang Bani Israil kepada orang yang memberi informasi.

“Tidak. Aku melihat saja. Aku tak akan pergi ke mana-mana. Jika kalian tak menemukannya, kalian boleh membunuhku,” ujarnya, enggan mendekati lokasi penggalian harta karun Nabi Sulaiman. Ia ketakutan mendekatinya karena orang itu bukan lain adalah jin jahat yang menjelma menjadi manusia. Jika ia mendekati harta karun itu, maka jin akan hangus terbakar seketika.

Informasi yang diberikan jin itu pun ternyata benar, karena ia memang terus hidup dan mengalami masa-masa menjadi tentara sang nabi. Informasi itu pun diberikan kepada Bani Israil bukan tanpa alasan. Ada akal bulus jin jahat dibaliknya.

Sebuah peti ditemukan dari penggalian tersebut. Namun saat peti dibuka, Bani Israil nampak kecewa karena isinya bukanlah harta melainkan lembaran-lembaran yang usang. Dari sini lah rencana jahat jin dan iblis dimulai.
“Ternyata Nabi Sulaiman adalah tukang sihir!” ujar jin yang menjelma manusia.

“Apa maksudmu nabi kami adalah tukang sihir?!” tanya Bani Israil tak percaya. Namun setelah melihat isi lembaran tersebut, ternyata isinya adalah ilmu sihir.

“Kitab sihir itu disembunyikan untuk mengendalikan kalian!” ujar jin itu lagi.

Bani Israil yang memiliki keimanan lemah itu pun lekas percaya. Mereka terpedaya dengan rencana jin dan bala tentara iblis. Dengan mudahnya, mereka percaya dan menuduh nabi mereka sendiri sebagai tukang sihir.

Saat itu, sempat muncul beberapa orang saleh yang menyanggahnya. “Sungguh Nabi Sulaiman bukanlah tukang sihir. Ia adalah utusan Allah.” Namun sekelompok kecil ini tak didengar sedikit pun.

Bani Israil pun kemudian menyebarkan ke seluruh penjuru negeri tentang penemuan kitab sihir di bawah singgasana sang nabi. Mereka pun kemudian meyakini bahwa Nabi Sulaiman hanyalah tukang sihir yang mengaku nabi. Tak hanya itu, kitab sihir harta karun itu pun kemudian mulai tersebar dan dipraktekkan banyak orang. Hingga merajalela para tukang sihir dan menyebabkan kekacauan masyarakat yang mengerikan.

Sementara jin dan iblis tertawa melihat kedunguan Bani Israil. Rencana mereka berhasil. Bani Israil tak lagi mengimani Nabi Sulaiman. Seluruh ajaran sang nabi dilupakan. Sebagai gantinya, sihir dan syirik merajalela.

Padahal kebenarannya ialah, kitab sihir tersebut bukanlah milik Nabi Sulaiman. Peti itu bukanlah harta karun melainkan barang yang disegel dan disembunyikan agar tak disalah gunakan. Saat Nabi Sulaiman masih hidup, banyak sekali dukun yang berkawan dengan jin. Mereka memperoleh informasi gaib dari para jin yang mencuri berita langit.

Jin-jin jahat tersebut selalu mencuri dengar kabar dari langit perihal masa depan manusia. Berita langit itu kemudian dikabarkan kepada para tukang sihir dan dukun. Satu berita langit dibuat menjadi 70 kabar rekayasa. Dari situlah kemudian tersebar lembaran atau kitab-kitab tentang sihir dan ramalan.

Nabi Sulaiman pun segera mengambil tindakan. Di sita seluruh kitab sihir yang tersebar di tengah masyarakat. Setelah terkumpul seluruhnya, lembaran-lembaran syirik itu dipendam di bawah singgasananya. Tidak ada yang tahu lokasi tersebut kecuali Nabi Sulaiman, orang kepercayaannya, dan para jin.

Jin tak dapat mendekatinya karena mereka akan terbakar jika mengambilnya. Karena itulah mereka menunggu waktu yang pas untuk mengungkap informasi harta karun sihir tersebut kepada Bani Israil. Yakni ketika Nabi Sulaiman, seluruh orang kepercayaannya, dan orang-orang beriman telah tiada. Rencana jin dan iblis pun berhasil. Mereka dengan mudahnya mengelabuhi Bani Israil.

Tentang rencana Iblis ini, Allah mengungkapkannya di dalam Al Qur’an. Allah berfirman, “Dan mereka (Bani Israil-pen) mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan (kitab sihir-pen) pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (QS. Al Baqarah: 102).

Setelah diutusnya Rasulullah, Allah pun membuat hukuman bagi pencuri berita langit. Yakni dibuatnya bintang-bintang sebagai pelempar para jin yang mencuri dengar kabar langit. Setelah Islam datang, para jin tak bisa lagi dengan mudah mencuri dengar berita langit untuk disebarkan kepada tukang sihir, peramal, dan dukun.

 

 

Add comment

Submit