Muslimahdaily - Ada seorang anak yatim yang hendak membangun tembok dinding yang membatasi rumahnya dengan rumah tetangga. Akan tetapi ada sebatang pohon kurma yang menghalangi sehingga pembuatan tembok dinding itu terhalang. Ia tidak bisa meneruskan kecuali pohon ditebang atau dinding tembok dibelokkan.

Si pemuda menemui tetangganya dan berkata kepadanya, “Maukah engkau memberikan pohon itu padaku, jadi aku bisa membangun dinding tembok?”

Tetangganya menjawab, “Tidak. Pohon itu milikku.” Pemuda itu berkata, “Kalau begitu jual saja padaku!”

Tetangganya tetap menolak. Ia tak mau menjual pohon kurma yang menghalangi itu. Si pemuda lantas berkata, “Demi Allah, aku akan mengadukannya pada Rasulullah!” ia kemudian menemui Rasulullah dan mengatakan apa yang terjadi kepadanya. Rasulullah berkata dengan lembut, “Di mana tetanggamu ? Panggil dan suruh datang kemari.

Rasulullah kemudian berkata pada pria itu, “Berikan saja pohon itu kepada pemuda ini.”

Lalu dia menjawab, “Tidak, Rasulullah. Pohon itu milikku.” Mendengar ia berkata begitu, air mata mulai menggenangi pelupuk mata si pemuda. Rasulullah kemudian berucap, “Tolong berikan saja satu cabang dari pohon ini dan engkau akan mendapat sebatang pohon di Surga.”

Mungkin karena kesal, telah diadukan ke Rasulullah tetangganya itu geram dan berkata “Maaf, aku tidak menginginkan pohon di surga,” ia pun kemudian pergi.

Ketika Abu Dahdah R.A mendengar hal ini dan melihat seorang pemuda menangis, ia pun mendatangi Rasulullah dan berkata, “Jika aku membeli pohon yang sama, apakah aku mendapat penawaran yang sama?”

Rasulullah SAW pun menjawab, “Ya.”

Kemudian Abu Dahdah R.A berlari menemui tetangga pemuda tadi, “Apakah kau menginginkan kebun ku?”

Rumah Abu Dahdah R.A berada dalam kebun dan beberapa ahli sejarah mengatakan Abu Dahdah R.A memiliki 400 batang pohon, dan yang lain mengatakan 600 batang pohon.

“Kau akan memiliki kebun ku jika kau menukarnya dengan pohon milikmu itu!”

Pria itu berbalik dan berkata, “Apakah kau sudah gila?” Abu Dahdah R.A menjawab, “Tidak! Kebun itu menjadi milikmu dan orang-orang menjadi saksi!”

Kemudian Abu Dardah R.A menemui Rasulullah dan berkata, “Nak, pohon itu sekarang milikmu!”

Abu Dahdah R.A kemudian pergi ke kebunnya dan berteriak dari luar, “Istriku, keluarlah dari kebun!”

Sang istri bertanya, “Mengapa?”

Abu Dahdah R.A. menjawab “Aku telah menjualnya kepada Allah dan Rasulnya!, untuk ditukar sebuah pohon kurma di syurga.”

Lalu sang istri berteriak, “ Allahu Akbar...!, Sungguh penjulan yang sangat menguntungkan...!”

Lalu sang istri membawa anak-anaknya keluar dari kebun itu. Anak-anak mereka membawa beberapa kurma di tangannya. Lalu Abu Dahdah R.A. mengambil kurma itu dan melemparkannya kembali ke dalam kebun seraya berkata, “Itu untuk Allah, anakku!”

Demikianlah, Abu Dahdah R.A. telah menjual kebun yang berisi 400 pohon ditambah rumahnya demi mendapatkan sebatang pohon di surga.

Saat terjadi peperangan uhud pasukan islam terdesak dan Rasulullah saat itu terluka karena  Utbah bin Abi Waqqas melemparkan batu ke Rasulullah, sampai gigi beliau patah dan bibirnya terluka, lalu dari belakang pasukan musuh menebas pundak Rasulullah, tidak sampai disitu Rasulullah juga dipukul kepalanya, mengalirlah darah segar dari kepalanya.

Saat itu Rasulullah sudah tidak mampu lagi bergerak, saat pasukan musuh mendekat Rasulullah berkata “Siapa yang ingin jadi tetanggaku di syurga ? hentikanlah pasukan musuh...!”

Setelah peperangan selesai, Rasulullah mencari para pasukan yang telah syahid, lalu pandangan Rasulullah tertuju ke jenazah sahabatnya yang mulia Abu Dahdah R.A dan Rasulullah berkata “ Sekarang, berapa banyak puhun kurma untuk Abu Dahda di syurga ?”

Achmad Ghuffar Rosyidin

Add comment

Submit