Keteguhan Iman Durrah binti Abu Lahab yang Hijrahnya Ditentang

Muslimahdaily - Abu Lahab adalah paman nabi yang terkenal akan kebenciannya terhadapa Islam. Kebenciannya tersebut melahirkan perilaku yang menjelek-jelekkan keponakan sendiri, yakni Rasulullah.

Karena kelakuannya tersebut, Allah melaknat Abu Lahab dan mengabadikannya di salah satu surat dalam Al Qur’an. Hal tersebut tak lain sebagai pelajaran bagi kaum Muslim agar tidak berlaku layaknya dia.

Namun di balik sifatnya yang keras kepala dan senang mencaci, Allah memberikan hidayah-Nya kepada sang putri, Durrah binti Abu Lahab Radhiyallahu'anha. Sebenarnya, Abu Lahab sendiri memiliki tiga orang putra, yakni Utbah, Utaibah, dan Mu’ttab, serta seorang putri, yaitu Durrah. Di antara keempatnya, hanya Utaibah saja yang tidak memeluk Islam.

Sewaktu memutuskan untuk memeluk Islam, Durrah lari dari kedua orangtuanya dan pergi ke Madinah sebagai Muhajirin. Ia sampai di rumah Rafi bin Mu’alla.

Hijrahnya ini tentu mendapat penolakan dari orangtua, mengingat Abu Lahab dan istrinya sangat membenci nabi. Tapi ternyata pertentangan hijranya tak hanya datang keluarga saja. Tatkala mengetahui bahwa yang datang adalah putri dari musuh Islam, orang-orang mengolok-ngolok Durrah. Beberapa wanita dari Bani Zuraiq mencelanya kerena kelakukan kedua orangtuanya.

Kala itu ayat mengeai Abu Lahab dan istrinya telah turun. Ayat tersebut memberi kesan jika hijrahnya Durrah akan sia-sia.

Berkatalah salah satu wanita di Madinah kepada Durrah, “Engkau adalah putri dari Abu Lahab? Yang Allah Azza wa Jalla berfirman tentangnya, ‘Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya di akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan (QS. Al Lahab: 2). Tidak bermanfaat hijrahmu ini.”

Akibat sambutan yang kurang baik, Durrah lantas mengadu kepada Rasulullah. Ketika datang Durrah di hadapnnya, Rasulullah memerintahkannya untuk duduk sejenak. Beliau kemudian mengimami shalat Zuhur dan duduk di atas mimbar.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Wahai orang-orang, mengapa aku diganggu di atas keluargaku? Demi Allah, sungguh syafaatku akan diperoleh kerabatku, bahkan Shada, Hakam, dan Salhab pun aka mendapapatkannya pada hari kiamat.”

Rasulullah membela Durrah di hadapan kaum muslim. Walaupun Durrah merupakan anak dari Abu Lahab yang mengolok-ngolok dirinya. Melalui peristiwa ini juga membuktikan bahwa hidayah Allah datang kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, terlepas dari status maupun keturunan orang tersebut.

Demikianlah Durrah mendapat keistimewaan sebagai salah salah satu wanita yang berhijrah. Ia termasuk orang-orang yang pertam masuk Islam mengingat perjalannya sebagai Muhajirin dan pergi ke Madinah.

Sebelum memeluk Islam, Durrah pernah menikah dengan Harits bin Amir. Pernikhannya tersebut dikaruniai tiga orang putra. Harits kemudian meninggal sebagai kafir pada Perang Badar.

Setelah menjadi Muslim, Durrah kembali menikah dengan Dihyah bin Khalidah Al Kalbi, seorang sahabat yang sering kali disebut menyerupai Malaikat Jibril saat berubah bentuk menjadi manusia. Ia juga pernah menikah dengan Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah. Namun pernikahan ini tak berlangsung lama lantaran Zaid menceraikannya.

Dengan begitu, Durrah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya merupakan ahlul bait, yakni yang termasuk keluarga besar Rasulullah, sebagai muhajirin, dan generasi awal yang memeluk Islam.

Wallahu ‘alam.

Add comment

Submit