Kisah Sepupu Nabi Muhammad dan Ikat Pinggang yang Hilang

Muslimahdaily - Alkisah di sebuah masjid seorang lelaki tengah tertidur pulas, dengan ikat pinggang melilit perut. Ketika terbangun, alangkah kagetnya lelaki itu sebab ikat pingganya hilang. Sambil kebingungan, ia mencari ke polosok masjid namun tak membuahkan hasil.

Saat itu Ja’far bin Abu Thalib baru selesai sholat, pandangan lelaki itu langsung tertuju padanya dan seketika menarik Ja’far.

“Kamu, mencuri ikat pinggangku...!” Tuduh lelaki itu pada Ja’far.

Ja’far mengeryitkan dahinya, merasa bingung dengan tuduhan itu.

“Sejak tadi, tak seorangpun datang kesini kecuali kau.” Bentak lelaki itu.

“Berapa harga ikat pingganmu...?” Ja’afar bertanya.

“Seribu dinar.”

Ja’afar bin Abu Thalib segera kembali ke rumahnya untuk mengamabil uang sejumlah seribu dinar, kemudian beliau kembali ke masjid. Setibanya di masjid, Ja’far menyerahkan uang itu sebagai ganti ikat pinggang yang hilang.

Setelah menerima uang, lelaki tersebut mendatangi teman-temanya dan menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Para sahabatnya langsung tertawa geli.

“Sebenarnya, ikat pinggangmu kami yang sembunyikan, hanya untuk gurauan saja.” Ujar mereka.

Mendengar itu, lelaki tersebut langsung merasa tidak enak hati dan ingin mengembalikan uang yang ia terima kepada Ja’far bin Abu Thalib.
“Hai, adakah diantara kalian yang tahu siapa pria, yang mengganti ikat pinggangku ?”

“Ja’far,” Jawab mereka, “dia anak paman nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.”

Mendengar bahwa Ja’far adalah sepupu nabi, jantung lelaki itu langsung berdebar kencang, lalu dengan tergesa-gesa mendatangi Ja’far untuk mengembalikan uang yang diberikan.

Dengan lembut Ja’far menolaknya.

“Bila kami, keluarga nabi, telah mengeluarkan sesuatu dari apa yang kami miliki, maka tidak akan mengambilnya kembali.”


Sumber : an – Nawadhir Karya Syaikh Shihabuddin al - Qalyubi

Add comment

Submit