Muslimahdaily - Tentunya kita semua sudah mengetahui salah satu musuh dan paman kandung dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang bernama Abu Lahab. Ia merupakan sosok yang selalu menghalangi jalan Nabi Muhammad saat menyampaikan dakwah dan menyebarkan ajaran Islam.
Hal-hal keji selalu ia lakukan seperti salah satunya saat fajar mulai terbit, Abu Lahab akan meletakkan kotoran manusia di depan pintu rumah Rasulullah. Hal itu ia lakukan demi membuat Nabi Muhammad mengurungkan niatnya dan menutup pintunya agar tidak melakukan dakwah Islam.
Keburukan sifat Abu Lahab bahkan Allah gambarkan dalam satu surat sendiri dalam Al Qur'an, yakni QS. Al Lahab ayat 1 sampai 5.
Tapi tidak disangka-sangka, sosok kejam seperti Abu Lahab kelak akan mendapatkan kemurahan hati dari Allah Ta’ala. Allah meringankan siksa kubur Abu Lahab setiap hari Senin, yakni pada hari kelahiran Rasulullah.
Mengapa demikian?
Dikisahkan pada suatu hari saat hari kelahiran Nabi Muhammad, 12 Rabiul Awwal, Tsuwaibah datang kepada Abu Lahab yang merupakan tuannya sembari memberikan kabar mengenai kelahiran keponakannya yang bernama Muhammad. Abu Lahab yang mendengarnya pun langsung bersuka cita sampai melompat riang gembira.
Ia terus meneriakkan kata-kata pujian atas kehadiran keponakan barunya tersebut sepanjang jalan. Sebagai bentuk kebahagiaannya, Abu Lahab pun mengundang para tetangga serta kerabat dekat untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.
Bukan hanya itu saja, ia berkata kepada budaknya, Tsuwaibah di depan para undangan perayaan tersebut bahwa Abu Lahab akan memerdekakan Tsuwaibah.
“Wahai Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku, anak dari saudara laki-lakiku Abdullah, maka dengan ini kamu adalah lelaki merdeka mulai hari ini,” seru Abu Lahab dengan senyum lebar.
Walaupun di kemudian hari saat Nabi Muhammad ingin menyebarkan ajaran agama Islam, ia merupakan orang terdepan yang terus menghalanginya. Tetapi saat ia menemui ajalnya, Allah masih bermurah hati memberikan keringanan siksa kubur bagi Abu Lahab.
Kisah ini disebutkan para ulama hadits dan Sirah. Disebutkan oleh Imam Abdurrazzaq al-Shan’ani dalam kitab al-Mushannaf, Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari.
Mengenai kisah lengkap keringanan yang diberikan Allah Ta’ala, disampaikan oleh Ibnu Abbas. Ia bercerita dalam mimpinya, Ibnu Abbas menanyakan kepada Abu Lahab tentang keadaannya, maka Abu Lahab menjawab, “Setelah aku wafat, aku tidak melihat akan adanya suatu kebaikan yang menghampiriku kecuali aku diberi minum dan diringankan siksaku setiap malam Senin, sebab aku memerdekakan budakku Tsuwaibah.”
Hadis lengkapnya berbunyi,
Berkata 'Urwah “Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab. Pada waktu itu, Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, Apa yang telah kamu dapatkan? Abu Lahab berkata: Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah.”
Dari kisah ini kita belajar bahwa orang yang dilaknat dalam Al Qur'an saja mendapat berkah karena bahagia menyambut kelahiran nabi. Maka kita sebagai muslim, hendaknya dapat lebih bersuka cita lagi dalam merayakan hari lahir Rasulullah.
Wallahu ‘alam.