Muslimahdaily - Adalah ‘Amr bin Tsabit, salah satu pemuda dari Bani Abdul Asyhal. Sebagai seorang muslim, ‘Amr bin Tsabit tak pernah sekalipun melaksanakan shalat maupun rukun Islam yang lain. Namun, karena suatu perkara, ia diizinkan Allah untuk jadi penghuni surga.
Lantas, apa gerangan yang membuat dirinya bisa masuk surga?
Dikisahkan, ada dua orang sahabat Nabi yang ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam. Mereka adalah Mush’ab bin Umair dan As’ad bin Zurarah. Berkat kecerdikan yang dimiliki, keduanya mampu mengislamkan Bani Abdil Asyhal, salah satu kabilah Aus yang dipimpin oleh Sa’d bin Mu’adz. Hampir seluruhnya memutuskan menjadi muslim, selain satu orang, yakni 'Amr bin Tsabit atau yang biasa dikenal Ushairim.
Sejak awal, Ushairim memang dikenal sebagai pemuda yang terang-terangan menolak ajaran Nabi Muhammad tersebut. Ada yang bilang karena ia mempunyai harta riba pada masa jahiliyah sehingga enggan menjadi mualaf hingga ia mengambil harta tersebut.
Seiring waktu berjalan, umat Islam dihadapkan para perang Uhud. Di waktu yang bersamaan, Ushairim khawatir dengan kaumnya, yang mana juga termasuk keluarganya. Maka dari itu, ia menghampiri kaum muslimin dan bertanya di mana sanak keluarganya.
“Di manakah anak-anak pamanku?” tanya Ushairim.
“Di Uhud,” jawab seseorang.
“Di manakah fulan?” tanya Ushairim lagi.
“Di Uhud,” jawab orang lain.
Segera setelah mendengar jawaban tersebut, Ushairim bergegas ke Gunung Uhud. Di sinilah hidayah Allah datang pada Ushairim. Hatinya mantap untuk memeluk Islam. Ia berniat menyusul kaumnya dan ikut turut dalam perang Uhud. Ushairim langsung memakai zirah besi miliknya dan mengambil pedang serta tombaknya. Kemudian Ushairim memacu kuda dan masuk dalam pasukan Muslim.
Ketika perang usai, kaum muslimin mulai menyisir korban-korban perang. Mereka tak menyangka akan menemukan Ushairim yang hampir sekarat di antara para korban. Ia mengalami banyak luka, bahkan nampak satu tombak bersarang di tubuhnya.
“Demi Allah, ini adalah Ushairim. Untuk apa dia datang?” tanya mereka.
“Apakah engkau berperang karena merasa kasihan kepada kaummu atau karena kecintaanmu kepada Islam?” tanya muslim lainnya.
“Aku datang karena aku telah masuk Islam. Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku masuk Islam lalu mengambil pedangku. Aku maju bersama Rasulullah dan berperang hingga aku terkena serangan,” jawab Ushairim di tengah sakaratul maut.
“Jika aku mati, maka hartaku aku serahkan kepada Muhammad yang dapat digunakan sesuai kehendaknya,” tambah Ushairim.
Setelah perkataan itu, pemuda tersebut menghembuskan nafas terakhirnya. Ushairim wafat dalam keadaan Islam. Walau keislamannya sangat singkat, Ushairim mendapat ganjaran surga. Niatnya tulus bahkan tak gentar masuk dalam barisan pasukan kaum Muslima melawan kaum kafir. Itulah yang menyebabkab dirinya jadi salah satu penghuni surga walau belum pernah shalat maupun mengerjakan rukun Islam lainnya.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya ia termasuk penghuni surga. Amalannya sedikit namun pahalanya banyak.”
Kisah ini diceritakan langsung oleh Imam Bukhari dalam sebuah majelis. Beliau bertanya, "Ceritakan kepadaku mengenai kisah seorang yang masuk surga padahal belum pernah shalat sekalipun sepanjang hidupnya?"
Kemudian tak ada seorang pun di dalam majelis itu mengetahui jawabannya. Maka Imam Bukhari berkata lagi, "Ushairim Bin Abdul Asyhal."
Wallahu ‘alam.