Kisah Umar bin Khattab dan Seorang Ibu Yang Merebus Batu Karena Kelaparan

Muslimahdaily - Di setiap masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, pastilah memiliki kesulitannya masing-masing. Di masa Abu Bakar misalnya, Abu Bakar harus menumpas para nabi-nabi palsu. Jelas itu tak mudah. di masa Umar bin Khattab sendiri, yang paling menonjol adalah permasalahan kemiskinan rakyatnya kala itu.

Meskipun roda perekonomian di Mekkah kala Umar bin Khattab menjabat tak terlalu merosot, namun tetap saja masih terdapat rakyatnya yang sulit untuk makan. Seperti pada kisah kali ini, kali ini Muslimahdaily akan membahas mengenai kisah Umar bin Khattab yang bertemu dengan seorang ibu yang merebus batu untuk makannya karena tak memiliki bahan makanan.

Kisah ini tercantum dalam buku yang berjudul “Kisah dan Hikmah” yang ditulis oleh Dhurorudin Mashad. Kala itu Umar bin Kattab menjalankan rutinitasnya, yakni berpatroli memantau kondisi rakyatnya di malam hari. Setiap ia berpatroli, pasti ia menemukan hal-hal baru yang dapt memberikannya pembelajaran.

Malam itu saat ia berpatroli ia mendengar isak tangis bocah kecil. Umar bin Khattab pun mendekati rumah gubuk yang di dalamnya berisi seorang ibu dan anak. Kadang kala si anak menangis, namun kadang kala terhenti. Umar bin Khattab pun menjadi penasaran.

Umar bin Khattab pun mendatangi rumah tersebut. Namun sebelumnya, ia menyamar terlebih dahulu agar identitasnya tak terungkap. Umar bin Khattab pun akhirnya mendatangi rumah itu, dan tampaklah pemandangan seorang ibu sedang memasak. Sang anak tertidur, lalu kemudian menangis.

Lantas Umar bin Khattab pun bertanya apa yang sedang dilakukan oleh sang ibu tersebut. Sang ibu pun menjelaskan kondisinya, ia tak memiliki bahan makanan sedikitpun. Yang ia miliki hanya sebongkah batu. Ia sengaja memasaknya agar mengelabui sang anak yang sedang kelaparan agar tak menangis lagi.

Mendengar cerita sang ibu tersebut, Umar bin Khattab pun sedih. Apalagi di akhir ceritanya, sang ibu menyalahkan Umar bin Khattab karena tak mampu untuk memberikan bantuan kepadanya. Umar bin Khattab yang sedang menyamar tersebut pun merasa berdosa. Ia merasa sangat berdosa karena rakyatnya kelaparan.

Umar bin Khattab pun segera mengambil sekarung gandum di rumahnya, dan kembali ke rumah sang ibu tersebut. Akhirnya sang ibu dapat memiliki persediaan makanan. Kemudian di lain hari, terdapat pembagian tunjangan pangan di Baitul Mal. Sang ibu ini mendapatkan tunjangan tersebut. Namun betapa terkejutnya ia saat melihat Umar bin Khattab, bahwa Umar bin Khattab lah yang ternyata membantunya malam itu. Lantas ia pun segera berterima kasih dan meminta maaf karena telah berkata yang tak sewajarnya. Umar bin Khattab pun mewajarkannya, dan meminta maaf pula kepada sang ibu tersebut karena sempat kelaparan dan tak mendapat bantuan.

Demikian lah cerita Umar bin Khattab, sang pemimpin yang tak rela melihat rakyatnya kelaparan. Semoga di era sekarang, pemimpin kita juga kelak menjadi seperti Umar bin Khattab yang selalu peka dan sigap memberikan bantuan.

 

 

Add comment

Submit