Muslimahdaily - Benci jadi cinta, nampaknya istilah ini sangat cocok disematkan pada cerita jalan hidup wanita ini dalam menemuka Islam. Adalah Vent Claudia, ia berasal dari keluarga non muslim. Meskipun keluarga besarnya mayoritas adalah seorang muslim.
Sejak tinggal di Yogyakarta bersama keluarganya, ia sudah jarang beribadah ke gereja. Begitupun orangtua dan adik-adiknya. Tinggal di lingkungan mayoritas muslim, Vent melihat gelagat aneh dari adik kecilnya. Setelah ditelusuri ternyata sang adik seringkali datang ke tempat belajar Al Qur'an bersama teman-temannya. Namun adiknya tak pernah jujur karena takut Vent dan sang ibu marah.
Keinginan untuk pergi ke sekolah Al Qur'an ternyata bukan karena tanpa alasan. Vent baru mengetahui bahwa selama ini keinginan adik perempuannya untuk memakai jilbab dan membaca Al Qur'an adalah hasil ajakan budenya yang beragama Islam.
Saat Vent mengetahui kabar tersebut, ia sangat marah pada bude nya sendiri. "Jangan ngajarin adek saya baca iqra dan shalat, karena dia agamanya bukan Islam!" kisahnya lewat channel Youtube MCY (Mualaf Centre Yogyakarta).
Melihat sikap bude nya sangat gencar mengajarkan agama Islam pada sang adik, Vent geram dan membuatnya semakin benci dengan Islam. Alasan lainnya saat itu ia sangat membenci Islam adalah karena ia menganggap bahwa Islam adalah agama yang ribet. Seringkali ia alami saat sedang bepergian bersama teman muslimnya, agenda ditunda karena mereka harus shalat.
"Saya tuh nggak benci sama oranya, saya cuma benci sama agamanya," kata wanita asal Jogja ini.
Keluarganya dan Islam
Suatu hari, Vent harus menghadapi kenyataan yang menyedihkan. Ibunya meninggal dunia. Hal ini yang mengharuskan ia dan adik-adiknya untuk pindah ke Kalimantan. Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita muslim, pada akhirnya sang ayah pun memilih jalan Islam.
Responnya ketika mengetahui hal tersebut tentunya marah, juga takut, jika suatu hari nanti adik-adiknya akan mengikuti jalan yang diambil sang ayah. Kini hanya ada Vent dan adik-adiknya yang selalu ia jaga agar tak tersentuh nilai-nilai agama Islam.
Namun semakin ia menggenggam kuat, ujian justru semakin banyak datang. Salah satunya datang dari nenek yang berasal dari ibu tirinya, nenek itu selalu memberikan hadiah pada adik-adik Vent. Hal ini membuat wanita yang membenci Islam ini sangat kesal sampai ke dalam hati.
Tak disangka saat itu adiknya ingin sekali masuk Islam, namun Vent benar-benar menentang dan melarangnya dengan keras. Suatu hari, ia menemukan Al Qur'an di dalam tas adiknya. Ditambah sang adik tidak ingin sekolah jika tak menggunakan jilbab. Rasa benci memenuhi dirinya, sampai ia melempar Al Qur'an tersebut ke kasur.
Jalan Menuju Islam
Seiring perjalanannya, Vent akhirnya menemukan pria yang ia pilih untuk menjadi suaminya. Sebelum hari bahagia, ia megikuti pelatihan pra nikah dari agama sebelumnya selama 3 bulan. Namun di tengah jalan, ia medengar kabar bahwa calon suaminya meminta seorang teman untuk mengajarinya shalat.
Vent dibuat kaget, walau sebelumnya ia tahu calon suaminya itu seringkali mencari thu tentang Islam dan menonton beberapa kajian Ustadz di Youtube. Sebelum lebih jauh, mereka memutuskan untuk bertemu dan memastikan agama keduanya. Namun kecewa yang Vent dapatkan, karena sang calon sudah memilih Islam sebagai jalan hidupnya.
"Kalau disuruh pilih, saya lebih memilih Allah daripada kamu," ujar calon suami Vent.
Sedih dan sakit hati, harapan menikah dengan pria yang memiliki keyakinan sama pupus sudah. Akhirnya Vent memutuskan untuk pindah dan mencari pekerjaan, ia juga hilang kontak dengan suaminya selama dua bulan.
Tak disangka ternyata Vent malah mendapatkan lingkungan kerja yang semuanya beragama Islam. Tanpa sadar ia diam-diam sering memperhatikan teman-temannya beribadah, shalat lima waktu dan berwudhu sebelum beribadah pada Tuhannya.
Hatinya mulai bimbang dan mulai melihat secercah kebenaran. Ia merasa apa yang orang muslim lakukan sebelum shalat, yaitu berwudhu adalah hal yang benar. Karena mereka akan bertemu dengan Allah Tuhan semesta Alam, maka sudah seharusnya bersuci terlebih dahulu.
"Kok di agama dulu nggak gitu ya?" tanyanya saat itu dalam hati.
Sujud Pertama
Perlahan Vent mulai penasaran dengan Islam. Ia mencoba untuk menanyakan pada teman-temannya tentang seperti apa Islam itu. Sampai akhirnya ia mencoba untuk shalat pertama kalinya.
Meskipun belum menjadi seorang muslimah, entah kenapa, saat sujud air matanya menetes. Vent merasakan ketenangan yang selama ini ia cari.
Wanita ini juga pada akhirnya memberanikan diri untuk memakai jilbab pertama kalinya ke kantor. Teman-temannya terkejut dan bertanya. Namun semuanya adalah karena rasa aman dan nyaman yang ia rasakan saat memakai jilbab. Meskipun belum bersyahadat, semenjak itu, ia bertekad untuk tidak melepas jilbabnya sampai sekarang.
Bagaikan benci jadi cinta, Vent kini benar-benar mencintai Islam setelah sebelumnya ia sangat amat membenci agama ini.
Singkat cerita, ia mencoba untuk mengontak calon suaminya yang dulu. Ia penasaran kenapa calon suaminya itu sangat cinta dengan Islam dan apa yang membuat dia tertarik. Mereka bersama mencari kebenaran yang ada di dalam Injil yang selama ini tak dilakukan oleh kebanyakan penganutnya. Mereka temukan hal itu dalam Islam.
Setelah perjalanan panjang, Vent akhirnya memutuskan untuk bersyahadat ditemani oleh calon suaminya di Masjid Kauman Yogyakarta tahun 2018 lalu.
Betapa ia sadar bahwa Allah dapat dengan mudah membolak balikkan hati hambaNya. Venyt adalah salah satu saksinya, dulu ia benci terhadap jalan Allah ini, namun kini ia merasakan keindahan didalamnya.
Ia merasa lebih tenang meskipun kehilangan orang-orang dari agama sebelumnya. Namun, semua itu Allah gantikan dengan orang baik yang selalu mengelilinginya.