Muslimahdaily - Hijab bukan hanya sebagai penutup aurat bagi muslimah. Dibalik itu, hijab memiliki kekuatan yang begitu luar biasa. Seorang artis seksi di Amerika menemukan kebebasannya dalam hijab hingga memutuskan untuk mengucap dua kalimat syahadat.
Adalah Sara, wanita Amerika yang berprofesi sebagai seorang artis dan model cantik. Seperti sebagian besar masyarakat Amerika, Sara tumbuh di kota besar yang berpola hidup glamor dan menjalani pergaulan yang sangat bebas. Penampilan adalah yang terpenting bagi dirinya. Karena itu, Sarah sangat memerhatikan penampilan luarnya, mulai dari selalu berlatih untuk mendapatkan tubuh seksi hingga ia menjadi seorang pelatih fitnes pribadi, berpakaian yang menonjolkan lekuk tubuh indahnya, serta seseorang yang sangat suka pergi ke pesta, club malam, dan berbikini ria di pantai. Semua dijalani Sara bertahun-tahun.
Namun suatu hari, Sara tersadar. Ada yang salah dengan kehidupan yang ia jalani. Ia merasa ada kekosongan di dirinya yang harus diisi. Kebahagiaannya justru malah memudar padahal ia mementingkan penampilan cantiknya. Sara tersadar jika ia telah menjadi budak fashion selama ini.
Untuk mengurangi kegelisahannya, Sara pun mencari berbagai cara. Mulai dari melampiaskannya pada alkohol dan pesta-pesta, bahkan mencoba agama lain. Semuanya dilakukan agar ia bisa mempersempit kegelisahan yang kian melebar di hatinya. Namun semua gagal. Cara yang dilakukan Sara tak lebih dari menghilangkan rasa penatnya semata.
Dalam perjalanan pencariannya, Sara aktif sebagai seorang wanita yang menyuarakan keadilan, kebenaran, dan kebebasan. Ia mulai memahami jika semua orang dilahirkan sama. Ia pun mulai belajar untuk memiliki keyakinan agar bisa melihat dunia dalam satu kesatuan.
Sampai suatu hari, Sara tertarik untuk memelajari Al-Qur'an. Kitab ini merupakan kitab yang paling dianggap negatif oleh masyarakat Barat, juga dirinya dulu. Ia selalu beranggapan, Islam adalah dunia para teroris, Islam adalah tentang para istri yang dipukuli, semua diharamkan, dan wanita-wanita yang mengenakan 'tenda'.
Namun semakin ia membaca Al-Qur'an, semakin Sara sadar. Ada begitu banyak yang berharga di dalamnya. Pembahasan tentang kehidupan, penciptaan, dan hubungan Tuhan dan manusianya membuat Sara terkagum-kagum. Ia pun larut dalam keindahan Al-Qur'an yang menggetarkan hati dan jiwa bahkan mudah diterima tanpa pemuka agama maupun penerjemah. Pencarian Sara berhenti lewat agama bernama Islam. Ia menemukan suatu kedamaian dan kebebasan sebagai seorang muslim.
Sara kemudian tertarik dengan hijab yang dianjurkan Islam. Dibelinya gaun panjang dan kerudung yang menjulur. Ia melakukan sesuatu yang membuatnya semakin mantap berhijab. Hari pertama, Sara berjalan-jalan ke toko dan berbagai tempat dengan bikini atau pakaian seksi ala wanita Amerika. Namun keesokan harinya, ia menggunakan baju panjang dan hijab yang ia beli. Ia pergi ke toko yang sama, ke tempat-tempat yang sama.
Satu hal yang Sara sangat mengerti. Ia terhindar dari pandangan orang-orang yang menatapnya seperti binatang buas yang menatap mangsanya. Sara merasa dirinya sangat bebas, tanpa kekhawatiran apa pun.
Sejak saat itu, Sara menjadi seorang wanita muslimah yang aktif menyuarakan hak para muslimah agar tidak didiskriminasi, mendapatkan hak dalam karir yang sama, dan membagikan kisah hijrahnya. Ia berjuang menyebarkan makna hijab sesungguhnya. Hijab baginya kini adalah simbol kebebasan untuk menemukan jati diri sebagai seorang muslimah, tujuan hidup, dan cara yang ia pilih untuk mendekatkan diri kepada penciptanya.