Muslimahdaily - Agama merupakan pedoman hidup manusia. Berpindahnya keyakinan merupakan langkah besar dalam hidup seseorang. Perlu kesiapan mental yang cukup dan pemikiran yang matang untuk memulai kehidupan dengan kepercayaan yang berbeda.

Husna (nama disamarkan), terlahir dari orang tua dengan perbedaan keyakian diantara keduanya, membuat dirinya sudah bingung sejak kecil tentang status keagamaannya. Namun, dengan tekad yang bulat dan keberanian yang besar, ia mengucap syahadat di usia yang masih terbilang belia. Keadaan keluarga yang bertolak belakang, membuatnya sering mendapat makian saat setelah ia merubah keyakinannya dari agama Katolik menjadi Islam.

Awalnya, karena suatu keadaan, Husna harus pindah sekolah ke sebuah Home Schooling di bilangan Jakarta saat masih SMP. Disana, ia dikelilingi teman-teman yang kebanyakan beragama Islam. Hatinya mulai tergerak untuk semakin memperlajari Islam saat itu. Bukan tanpa alasan, pasalnya ayah Husna sendiri merupakan seorang Muslim dan Ibunya seorang penganut Katolik, sedikitnya tradisi-tradisi Islam sudah dikenalnya. Sedari kecil, ia sudah bimbang mengenai status kepercayaanya. Namun, lingkungan dengan mayoritas muslim belum cukup meyakinkan Husna untuk menjadi seorang Muslim saat itu.

Setelah masuk sekolah kejuruan perhotelan di Jakarta Barat, ia kembali dikelilingi oleh teman-teman muslimnya. Ia kemudian semakin tertarik dengan agama Islam, Husna sering bertanya seputar Islam dengan salah satu temannya. Sampai suatu hari, ia mendengar lantunan indah suara temannya yang sedang mengaji, hal tersebut semakin menggerakkan hatinya.

Dukungan yang datang dari teman-teman sekitarnya mengatakan bahwa ia harus segera bersyahadat juga jadi motivasi besar bagi dirinya. Gadis yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara ini mantap memeluk agama barunya, Islam. Tak lama setelah itu, ia dan salah seorang mualaf lainnya mengucap syahadat di sebuah masjid dekat rumahnya. Di usia yang belum genap 17 tahun saat itu, perasaan dan keinginan yang selama ini mengaganjal dihatinya akhirnya dapat lepas juga. Keinginannya menjadi seorang Muslimah sudah terwujud.

Setelah menjadi seorang muslim, ia mulai belajar tatacara shalat dan rukun-rukun islam yang lain. Walau hanya belajar dari buku, ia tetap semangat untuk mempeajari Islam lebih dalam. Beruntung sang ayah selalu siap membantu dikala Husna kesulitan. Ia juga berniat belajar mengaji dari seorang guru yang mengajar kakaknya yang lebih dulu menjadi mualaf.

Ada satu kejadian yang membuat Husna semakin yakin menjadi Muslim, keinginan yang dahulu sewaktu belum memeluk Islam sangat sulit tercapai bahkan sering membuatnya sakit hati. Tapi setelah mengucap syahadat, keinginan tersebut langsung tercapai dan membuatnya semakin lega dan ikhlas.

Husna mengaku, Islam merupakan agama yang tepat dan benar. Ia merasa lebih nyaman setelah memeluk Islam. Ketenangan dan kedamain tumbuh di hatinya. Walau demikian, tantangannya belum usai. Sampai detik ini, sang ibu belum tahu tentang status Husna yang baru. Jelas hal tersebut menjadi sedikit beban di hatinya.

Gadis ini tentu punya harapan yang besar, kedepannya, ia ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Keinginan agar seluruh keluarganya menjadi Muslim selalu terucap dalam doa di setiap malam Husna. Harapan lainnya, agar ia segera berhijab lantaran selama ini tertahan karena sang ibu.

Itsna Diah

Add comment

Submit