Muslimahdaily - Sinead O’Connor merupakan musisi asal Irlandia yang populer akan lagunya berjudul “Nothing Compares 2 U” dari Prince pada tahun 1990-an. Pada tahun 2018 kemarin, Sinead O’Connor mengejutkan publik dengan keputusannya untuk memeluk agama Islam. Ia pun kini merubah namanya menjadi Shuhada' Davitt.
Dia mengumumkan KeIslamannya lewat akun Twitter. Dimana O’Connor menulis: “Semua studi kitab suci mengarah ke Islam, yang membuat semua kitab suci lainnya menjadi mubazir.” Begitu tulisnya.
Tentunya perjalanan Sinead dalam menemukan hidayah Allah tidaklah mudah. Sebagai seorang selebriti terkenal, dirinya banyak melalui kontroversi terkait agama dan kehidupan pribadi dalam perjalanan karirnya.
O’Connor tumbuh besar di daerah yang dalam segi agama merupakan daerah yang tertindas. Semua orang sengsara dan tidak ada yang memiliki perasaan sukacita akan Tuhan. Apa pun ilmu dari gereja yang diajarkan kepada mereka, tidak ada yang merasa senang.
Dari sinilah kemudian O’Connor mulai mempelajari kitab suci dari berbagai agama. Ia mencoba mencari ‘kebenaran’ akan Tuhan dan semacamanya.
Setelah membaca Al-Quran surat Al-Baqarah, mantan musisi itu langsung menyadari bahwa setiap orang termasuk dirinya sudah dilahirkan sebagai muslim sejak awal. O’Connor merasa akhirnya menemukan jawaban sebenarnya di hidupnya dan ia kemudian semakin yakin benar-benar berada di ‘rumah’.
“Dalam Islam, kita tidak menyebutnya pindah, tetapi kembali. Kita dilahirkan sebagai Muslim sejak awal, setiap orang dengan logika apa pun akan melihat mereka adalah Muslim selama ini. Jadi, itulah yang sebenarnya terjadi pada saya,” ungkapnya dalam sebuah wawancara di acara The Late Late Show, RTÉ One
Sosok yang Kontroversial
Sebelum akhirnya memeluk agama Islam, O’Connor dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Begitu banyak kasus yang menyelimuti dirinya dalam beberapa tahun terakhir. Ia pernah mengungkapkan bahwa dirinya mengalami penyakit gangguan mental.
Di tahun 2017, setahun sebelum memutuskan menjadi seorang muslim, O’Connor mengunggah video di Facebook dimana ia mengaku memiliki niatan untuk membunuh dirinya sendiri.
Tak hanya itu saja, pada November 2015 lalu dirinya mengaku mengalami overdosis hingga di bulan Mei 2016 ia sempat menghilang di Chicago dan membuat banyak orang menjadi ketakutan tentang keadaannya.
Berkaitan dengan agama, ia juga pernah ditasbihkan sebagai pastur pada tahun 1999 oleh Gereja Ortodoks Katolik dan Apostolik Irlandia. Namun kemudian ia menajdi kecewa dengan Katolik setelah munculnya skandal pelecehan anak di gereja. O’Connor pun menggambarkan vatikan sebagai sarang iblis pada sebuah artikel surat kabar tahun 2011.
Kehidupan Setelah Masuk Islam
Setelah resmi menjadi seorang muslim, O’Connor kerap membagikan unggahan-unggahan yang menceritakan perjalanannya dalam menemukan hidayah. Ia pernah membagikan video saat dirinya mengumandangkan adzan.
Dalam video tersebut, O’Connor mengungkapkan bahwa dia merasa sangat emosional saat melantunkannya, makanya dirinya sempat membuat kesalahan saat pengucapan bacaan adzan dan meminta maaf.
O’Connor juga menceritakan asal mula ia mendapatkan hijab pertamanya yang dihadiahkan dari seorang teman di Dublin bernama Elaine. Setelah menggunakan hijab, ia sangat senang dan menyukainya.
“Lagipula saya terlihat tua dan jelek, tapi saya sangat bahagia. Saya memakainya karena saya menyukainya,” ungkap O’Connor merendah.
O’Connor sangat senang melihat reaksi dari Muslim lain terhadap keputusannya. Ia mengatakan bahwa muslim adalah orang-orang yang baik, lembut, dan sangat mencintai sesama manusia.
Memang pada awalnya ia merasa marah karena banyak orang yang membencinya karena menjadi Muslim. Tetapi saat ini dia sudah terbiasa menghadapi opini dan perkataan orang-orang yang tak suka dengan pilihan hidupnya. Hatinya sudah tenang dan merasa bangga menjadi bagian dari umat islam.