Muslimahdaily - Kisah ini datang dari seorang wanita tua asal Belgia yang telah berusia 92 tahun. Namanya adalah Georgette L'epaule. Ia memutuskan untuk menjadi seorang muslim karena terkagum dengan kebaiakan tentangganya, bernama Muhammad Maddah.
Cerita ini akan menunjukkan pada kita tentang betapa sempurnanya Islam, mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada tetangga dan mengapa kita harus berbuat baik kepada mereka. Hal ini sejalan dengan hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,
''Jibril selalu berpesan kepadaku supaya berbuat baik kepada tetangga sehingga aku kira kemungkinan kelak tetangga akan diberi waris" (HR Bukhari-Muslim).
Kembali pada cerita, Georgette dan Muhammad telah hidup bertetangga selama kurang lebih 40 tahun, sebelum akhirnya Georgette pindah ke panti jompo. Suatu hari, nenek berusia 92 tahun itu merasa sudah cukup tinggal di panti jompo. Akhirnya, Muhammad membawa wanita tua itu ke rumahnya.
Bagi keluarga Muhammad, kehadiran Georgette merupakan suatu keberkahan. Istri dan anak-anaknya sudah terbiasa dengan kehadiran nenek itu sebagai tetangga, itulah sebabnya mereka juga sangat mudah menerima Georgette menjadi anggota keluarganya. Muhammad pun mengurusnya seperti ia mengurus ibunya sendiri.
Semenjak tinggal dan menjadi bagian di dalam anggota keluarga muslim. Georgette berkesempatan untuk melihat langsung keluarga Muhammad dengan sangat dekat. Seperti melihat mereka shalat lima waktu dalam sehari dan hubungan mereka dengan Allah juga bagaimana Muhammad mencintai dan menghargai keluarganya.
Semua hal tersebut membuat Georgette tertarik dengan jalan hidup seorang muslim. Seiring berjalannya waktu, wanita ini semakin merasakan kedekatan dengan agama Islam. Kemudian perasaan itu semakin kuat saat ia mengunjungi keluarga Muhammad di Maroko saat bulan Ramadhan. Ia sangat suka dengan apa yang dilihatnya disana.
Jauh sebelum itu, Georgette pernah menjadi pengasuh di keluarga Yahudi dan mengajarkan bahasa Prancis pada anak-anak mereka. Lalu ketika hidup dengan keluarga Muhammad, ia bisa melihat banyak perbedaan besar antara Islam dan Yahudi. Cara keluarga Islam menghargai dan peduli satu sama lain, terkhusus menyayangi dan merawat orangtua mereka saat mereka sudah tua.
Di Eropa, dia merasa bahwa itu terjadi sebaliknya, anak-anak lebih memilih menaruh orangtua mereka di panti jompo. Namun, Muhammad dan keluarganya rela mengurus tetangganya yang sudah tua dengan senang hati dan tak berharap apapun. Hal ini sungguh membuat Georgette terkagum.
Georgette adalah seorang Katolik, tetapi sejak kecil ia tak pernah menemukan koneksi dengan agamanya. Namun, religiusitasnya muncul saat di bulan Ramadhan.
Pada tahap kehidupan selanjutnya, Georgette merasa kewalahan karena telah menemukan sesuatu yang begitu sentimental dalam dirinya. Ia tidak pernah berpikir bahwa perasaan itu akan muncul di usianya yang sudah sangat tua. Dia merasa seolah-olah sedang terkoneksi langsung dengan sesuatu yang sangat tinggi. Ia pun kemudian mencari tanda-tanda dan berdoa kepada Allah untuk kesembuhan temannya dan juga penyelamatan seorang anak kecil.
Saat kedua doa itu diijabah oleh Allah, Georgette menginterpretasikan bahwa keduanya adalah tanda untuk dia agar segera memeluk agama Islam. Setelah menjadi seorang muslim, namanya berubah menjadi Noor Islam.
Banyak kebaiakan yang nenek 92 tahun ini terima setelah menjadi seorang muslim. Semua berbahagia melihatnya baru saja menjadi saudara sesama muslim. Pada tahun 2014 ia juga sempat melaksanakan ibadah Umrah dan untuk pertama kalinya pergi ke Kota Makkah.
Satu hal yang membuatnya sedih adalah, saat sang anak tak bisa menerima keputusan ibunya untuk menjadi seorang muslim dan memilih untuk merasa tidak memilikinya. Namun, Georgette tetap melanjutkan hidupnya. Ia merasa bahwa kehidupan sesungguhnya baru dimulai saat usianya 90 tahun ini setelah menjadi seorang muslim, saat ia merasakan indahnya Islam dan manisnya sebuah keimanan.
Sumber: Muslim Converts Stories