Sonny Bill Williams, Dulu Sibuk Mengejar Wanita dan Mabuk Kini Rajin Melakukan Shalat Lima Waktu

Muslimahdaily - Nama Sonny Bill Williams sudah tidak asing lagi di ranah olahraga. Pria kelahiran 3 Agustus 1985 ini merupakan pemain rugby asal Selandia Baru. Dirinya pun sempat terkenal sebagai petinju kelas berat dan juga pemain voli.

Berbagai pertandingan sudah Williams lewati hingga kelas dunia. Ia pun merupakan satu dari 20 pemain yang pernah memenangkan dua piala dunia rugby.

Dibesarkan dalam keluarga pekerja di pinggiran Auckland, Mount Albert, Williams memiliki motivasi untuk bermain rugby demi memenuhi keinginannya memberikan rumah kepada sosok ibu tercinta.

Dalam masa pertumbuhannya, Williams dikenal sebagai anak yang nakal. Ia pernah terlibat dalam insiden terkait alkohol, seperti mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Dirinya pernah juga melanggar lalu lintas karena buang air kecil sembarangan.

Kehidupannya sebagai atlet dikelilingi banyak kemewahan duniawi. Williams sering mengejar wanita, sibuk memuaskan dirinya dengan alkohol dan berpesta bersama teman-temannya. Tapi ia selalu merasa ada sebuah kehampaan dan kekosongan dalam hatinya, dan tidak tahu alasan di baliknya.

Williams yang tumbuh sebagai seorang Kristen juga selalu merasa dirinya dibebani oleh rasa tidak nyaman, bukan soal pesan yang disampaikan dari ajaran tersebut melainkan lingkungan di sekitarnya. Ia selalu melihat orang-orang Australia yang dikenalnya selalu memiliki aura tertentu di sekelilingnya. Mereka bahagia, mereka tidak pernah sedih, tetapi ada yang aneh rasanya, begitu kata Williams. Dari sinilah pada akhirnya ia belajar tentang Islam.

Memeluk Agama Islam

Kemudian di tahun 2008, Williams pindah ke Prancis dan bergabung dengan Toulon. Di situlah kemudian ia menyaksikan keindahan Islam dengan mata kepalanya sendiri.

Diawali dengan persahabatannya dengan keluarga Tunisia lokal. Keluarga tersebut memiliki empat atau lima anak dengan rumah yang hanya memiliki satu kamar tidur, maka dari itu satu keluarga akhirnya tidur di ruang tamu.

Walaupun keadaan ekonomi keluarga tersebut tidak seberapa, Williams melihat kebahagiaan dan kepuasan yang mereka miliki. Seperti tidak ada kesedihan dan penyesalan dalam hidup mereka. Inilah yang kemudian memperkuat keyakinan Williams akan keindahan agama Islam dan akhirnya semakin memperdalam ilmu Islam.

Setelah pendalamannya tentang Islam semakin meluas, ia akhirnya merasa yakin dan mengucap dua kalimat syahadat di Masjid Regent's Park, pinggiran barat Sydney pada 2008. Saat bersyahadat dia ditemani mantan rekan setimnya Canterbury Buldogs Hazem El Masri.

“Butuh beberapa tahun untuk prosesnya, tetapi saya menemukan Allah, saya menemukan Islam dan itu benar-benar memungkinkan saya untuk mengubah keliaran dalam diri saya menjadi positif,” ucap Williams pada satu wawancara dengan BBC.

Tetapi perjalanan belum sampai sini saja. Williams yang baru melakukan syahadat mengaku bahwa pengetahuannya mengenai din (cara hidup Muslim) ternyata masih terbatas. Menggunakan pengalaman masa lalunya yang masih buruk, Williams terus berusaha menjadi hamba Allah yang taat dan takwa.

Williams rajin melakukan shalat lima waktu baik saat latihan maupun dalam pertandingan, melakukan puasa di bulan Ramadhan, dan pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat jumat.

Sejak memeluk Islam, dirinya menjadi lebih terbuka tentang kehidupan pribadinya. Ia juga sering memberikan kisah perjalanan spiritualnya kepada orang lain. Williams pun memiliki nama mualaf di belakang nama aslinya yakni Hamzah.

Keputusan Williams menjadi seorang muslim juga di dukung penuh oleh tim rugby-nya. Koki yang selalu menyediakan makanan kepada para pemain, selalu memasak makanan halal khusus untuk Williams.

Teman terdekat Williams, petinju asal Australia bernama Anthony Mundine yang juga muslim sangat senang dan terkejut melihat perubahan temannya. Ia mengenal Williams sudah lama dan mengaku bahwa ia merupakan sosok yang rendah hati. Tetapi semenjak menjadi seorang muslim, dirinya semakin ramah dan murah hati.

Bahkan loyalitas Williams kepada komunitas Muslim setempat diakui oleh Federasi Asosiasi Wakil Presiden Pertama Selandia Baru Javed Khan yang mengatakan bahwa Williams mempraktikkan agama dan menjadi panutan yang hebat bagi anak-anak muda.

Bangga Menjadi Seorang Muslim

Williams mengatakan bahwa ia memiliki koneksi kuat serta perasaan “cinta sejati” dari sesama olahragawan yang juga beragama Islam. Maka dari itu dirinya sangat merasa bangga pada teman sejawatnya.

Ia pun tahu pada masyarakat saat ini bukan sebuah rahasia umum lagi bahwa banyak dari kita yang Muslim dipaksa untuk merasa malu mengakui agama yang kita peluk.

“Bagi saya, saya sangat bangga menjadi seorang Muslim - kejujuran yang dimilikinya, apa yang diperjuangkannya dan apa yang dapat diberikannya. Ketika saya melihat olahragawan lain yang ada di luar sana dan bangga, wow itu hal yang sangat indah,” tegas Williams.

Melaksanakan Umroh Pertama Kali

Berbeda dari sebelumnya, setelah menjadi muslim, pada tahun 2018 Williams menghabiskan liburannya dengan melaksanakan ibadah umroh. Dirinya menetap di Arab Saudi selama satu minggu. Selain ke Mekkah, ia juga mengunjungi Madinah dan berziarah ke makan Rasulullah.

Williams menggambarkan perjalanan ini sebagai pengalaman yang luar biasa. perasaannya saat mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah sangat menakjubkan. Ia merasa tenang dan khusyu saat bermunajat kepada Allah ta’ala.

“Mekah sangat istimewa, melihat Ka'bah untuk pertama kalinya dan kemudian mengalami ketenangan di Madinah. Anda berada dalam jubah (ihram) Anda sehingga tidak ada tingkatan masyarakat, setiap orang setara, itu mungkin hal yang terbesar,” aku Williams.

Serangan Christchurch

Pada bulan Maret tahun 2019 lalu, sebuah serangan yang dilakukan pria bersenjata di sebuah masjid di Christchurch menewaskan 51 orang. Williams yang merupakan warga Selandia Baru dan keturunan Samoa, sangat sedih saat mendengar kabar peristiwa kejam ini.

Seminggu setelah kejadian, Williams mengunjungi Christchurch dan bertemu dengan para korban serta keluarga. Sebagai seorang muslim dan juga publik figur, dirinya merasa ini adalah tugas dan kewajibannya.

“Menjadi salah satu Muslim paling terkenal di Selandia Baru dan bermain untuk tim nasional, All Blacks, pada saat itu, saya tahu bahwa itu adalah tugas saya. Saya orang yang cukup pemalu, tetapi saya harus melangkah, dan saya tahu saya harus rentan di ruang itu. Saya melangkah dan mewakili tidak hanya komunitas Muslim yang terluka, tetapi juga komunitas Selandia Baru,” ungkapnya.

Masuknya Sang Ibu Kepada Islam

Walaupun Williams tidak sempurna dan selalu memiliki kelemahan serta kesalahan sebagai manusia, tetapi ia selalu berusaha menjadi lebih baik. Ia bersyukur kali ini memiliki istri yang cantik dan empat anak yang tampan dan cantik. Kebahagiaannya menjadi seorang muslim dan bagaimana islam merubah hidupnya menjadi seperti sekarang, terpancarkan ke dalam hati ibunya.

Pada akhirnya, setelah seminggu serangan teror di Christchurch, sosok ibu yang sangat ia cintai memutuskan untuk memeluk agama Islam. Tentunya hal ini menjadi kejadian istimewa dalam hidup Williams.

“Itulah keindahan umat Islam adalah bahwa kita melihat dunya (dunia) ini sebagai keterikatan. Kita hanya penumpang yang lewat dan insya Allah kita berdiri di dalam rahmat Allah. Dan itulah pola pikir saya selama bertahun-tahun,” ucap Williams penuh haru.

Williams yang dahulu hidup sebagai pemuda dengan hati kosong, selalu merasa dirinya mencari sesuatu. Kini setelah memeluk agama islam, dirinya tumbuh menjadi lelaki yang lebih baik. karena Islam, ia menemukan jati diri sesungguhnya.

Islam telah memungkinkan saya untuk tumbuh menjadi pria seperti sekarang. Saya telah membuat banyak kesalahan dalam hidup saya, tetapi menjadi seorang Muslim adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya, jadi saya bersyukur selamanya.

−Sonny Bill Williams

Add comment

Submit