Sempat Ingin Menjadi Biksu, Inilah Kisah Sheikh Ahmad Maeno Menemukan Islam

Muslimahdaily - Sheikh Ahmad Maeno, adalah seorang muslim terpelajar dari Jepang. Lahir pada tahun 1975 dan lulus dari Universitas Osaka Jepang. Saat ini ia adalah sosok imam yang sangat aktif berdakwah di Jepang. Namun, dibalik itu semua terdapat cerita perjuangannya yang menginspirasi.

Kisahnya dimulai saat Sheikh Ahmad masih berusia 14 tahun, di usianya yang sangat muda, ia merasakan sesuatu yang sepertinya tidak dialami anak seusianya. Ia mulai sangat penasaran dengan makna sebuah kehidupan. Maeno ingat kala itu dirinya berpikir tentang banyak hal dan banyak bertanya pada dirinya sendiri, tentang hidup dan juga kematian.

Tak jarang ia juga memikirkan dan bertanya darimana dirinya berasal, kemudian akan kemana setelah mati dan untuk apa sebenarnya hidup ini. Semua pikirannya itu pada akhirnya membawa Maeno untuk menjalani hidup seperti seorang biksu Budha. Karena ia berpikir bahwa semua jawaban akan ia dapatkan jika menjadi seorang biksu.

Pemikiran itu datang karena Buddha adalah agama yang paling dekat dengan lingkungannya. Namun, siapa sangka bahwa darisanalah perjalanannya mengenal Islam dimulai.

Sebelum mengenal Islam, Maeno memiliki persepsi yang buruk tentang agama ini. Sama seperti orang-orang Jepang pada umumnya, mereka menganggap Islam adalah agama yang ekstrim dan fanatik. Berbagai persepsi buruk tentang Islam muncul dari media dan juga berita. Oleh karena itu, menjadi seorang muslim tak pernah ada di dalam benaknya saat itu.

Suatu hari, saat usianya 17 tahun dan duduk di bangku SMA, Maeno melakukan program pertukaran pelajar ke Melbourne Australia. Tak disangka ternyata disana ia mendapat keluarga asuh yang beragama Islam. Mulai saat itu, pandangannya mengenai Islam beruah drastis. Perlahan biasnya mulai luntur.

Saat Sheikh Maeno kembali ke Jepang, ia mulai belajar tentang Islam. Tak mau dipengaruhi media atau persepsi orang lain, kali ini ia sungguh-sungguh belajar mengenai Islam dari sudut pandangnya sendiri.

"Subhanalah, semakin jauh saya mengenal Islam, semakin banyak saya menemukan kesempurnaan dan kesamaan antara Islam dengan agama yang selama ini saya cari," ujarnya dalam wawancara bersama DOPS TV.

Sebelum menjadi seorang muslim, Maeno datang pada seseorang yang selalu mencari tahu tentang pembuktian ilmiah dan bagaimana hal tersebut terhubung dengan Islam. Orang itu akan menunjukan foto, buku dan bukti scientific yang sudah terbukti dan dideklarasikan sejak ribuan tahun lalu. Tetapi menurut Maeno, sikap orang itu terlalu persuasif dan tidak mau membuka diskusi dengannya, jadi dia memilih untuk mundur.

"Bagaimanapun, aku selalu berdoa untuknya, dan berterima kasih karena telah memberi tahu fakta-fakta mengagumkan itu," lanjut Maeno.

Setelah kembali ke Jepang, keluarga muslim yang pernah menjadi bagian darinya itu kembali menghubungi Maeno dan mengundangnya untuk datang ke Melbourne. Sepanjang penerbangannya menuju Australia, mereka memberi Maeno Quran dengan terjemahan bahasa Inggris. Mereka meminta Maeno untuk membaca buku itu dan memikirkannya sendiri.

Maeno sangat suka dengan cara pendekatan mereka, ia merasa kemampuannya untuk berpikir dan merasakan itu sangat dihargai.

Kisahnya berlanjut pada saat usianya 18 tahun, setelah melakukan banyak pencarian, Maeno akhirnya memeluk Islam. Ia semakin sadar bahwa Islam adalah agama yang ia cari selama ini. Sheikh Ahmad Maeno sangat terkagum dengan bagaimana Islam tidak pernah memisahkan keimanan dengan kehidupan sehari-hari. Itu yang selama ini ia inginkan dan ia cari.

Untuk menguatkan keyakinannya, Sheikh Maeno akhirnya memutuskan untuk pergi ke Syria dan belajar tentang Pengetahuan Islam dan lulus dari Fakultas Syariah di Islamic Institute Damascus. Saat ini, ia memberikan pengajaran reguler pada jamaah muslim di Masjid dan di sekolah Islam di Jepang.

"Sebelum menjadi seorang muslim, aku berpikir bahwa Islam akan banyak membatasi banyak hal dengan aturan-aturannya, namun setelah menjadi muslim saya sadar bahwa saya mengikuti aturan dengan pilihan dan keinginan saya sendiri. Tidak ada pemaksaan dalam Islam," ungkapnya.

Kini Sheikh Ahmad Maeno telah 25 tahun menjadi seorang muslim dan Imam Masjid di Jepang. Ia juga sangat aktif dalam kegiatan dakwah di negaranya. Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah.

Add comment

Submit