Story

 

Alkisah ada seorang pemuda dari Yaman bernama Uwais Al Qarni yang memiliki penyakit sopak yaitu tubuhnya yang belang-belang. Meskipun memiliki kekurangan fisik, Uwais merupakan pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya. Seorang wanita tua renta yang lumpuh dan buta. Sedangkan ayahnya telah lama meninggal dunia.

Kisah ini dialami oleh salah satu sahabat Rasulullah shalallhu 'alaihi wa sallam bernama Salman Al Farisi. Bermula ketika ada seorang sahabat nabi yang bertanya, "Ya Rasulullah adakah orang yang paling disayangi oleh Allah Ta'ala selain Engkau?" Nabi pun menjawab, "Ada, yaitu Salman al Farisi," sahabat kembali bertanya, "Kenapa, ya, Rasulullah dia begitu disayang Allah?"

Ada sebuah kisah yang diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim mengenai tiga orang yang berhasil keluar setelah terjebak di dalam gua. Di antara ketiganya, terdapat Fulan. Fulan merupakan penggembala yang memiliki orangtua yang sudah renta, istri terkasih, dan anak-anak yang masih belia.

Selain Siti Khadijah Radhiyallahu’anha sebagai pendamping hidup, ada seorang sahabat yang senantiasa menemani Nabiyullah sebelum ia diangkat sebagai nabi dan rasul. Atas pengorbanan dan kesetiannya bersama nabi, Allah menjadikannya sebagai satu-satunya sahabat nabi yang namanya terdapat dalam Al Qur’an. Ia adalah Zaid bin Haritsah Radhiyallahu'anhu. Namanya diabadikan dalam Al Qur’an Surat Al Ahzab ayat 37.

Dikisahkan hiduplah seorang anak yang tinggal bersama ibunya. Namun, bukan bakti yang diberikan sang anak, malah kata-kata kasar dan makian. Tiap harinya, sang ibu diperlakukan layaknya seorang pembantu. Dipaksa memenuhi setiap kebutuhannya. Bahkan tak jarang dimarahi bila sang ibu tidak melakukan hal yang dimintanya.

 

Salah satu bakti anak kepada orangtua adalah dengan merawat keduanya di usia senja. Hal ini tentu bukanlah hal mudah, mengingat kesibukan sang anak dengan pekerjaan dan keluarnya sendiri. Terlebih sikap orang tua yang sulit diatur dapat menjadi beban bagi anak sendiri.

Artikel Selanjutnya...