Muslimahdaily - Ramadhan mulai mendekati pada 10 hari terakhir. Seperti yang diketahui, pada 10 malam terakhir setiap Ramadhan, akan datang malam yang lebih mulia dari seribu malam, yakni malam lailatul qadar.
Pada malam lailatul qadar, Malaikat Jibril bersama romobongan malaikat lain turun ke bumi untuk mengaminkan doa umat Nabi Muhammad. Bersama itu juga, Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang telah lalu.
“Barang siapa shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosa yang telah lampau.” (HR. Imam Bukhari).
Tentu malam yang datangnya satu kali setahun ini sangat sayang bila dilewatkan. Walau demikian, tiada hamba yang mengetahu kapan datangnya malam ini. Allah hanya memberikan beberapa tanda dan ciri-ciri dari malam lailatul qadar.
Imam Abu Laits as-Samaqqandi dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin bi Ahaditsi Sayyidil Anbiya’ wal Murasalin menuliskan, “Bahwasanya Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku datang bermaksud untuk memberi tahu kepadamu tentang lailatul qadar hanya saja aku khawatir kamu akan bersandar padanya dan barangkali akan menjadi lebih baik. Carilah lailatul qadar itu pada malam tanggal 21, 23, 25, 27 dan pada malam terakhir.
Tanda-tandanya yaitu bahwa pada malam itu udaranya terang, tidak panas dan tidak dingin, dan pagi harinya, matahari terbit dengan cahaya yang tidak tajam. Barang siapa yang menghidupkan malam itu dengan iman dan mengharapkan ridha Allah, maka Allah mengampuni dosanya sebelum itu.’”
Tak ingin melewatkan kesitimewaan dan kemulian malam lailatul qadar, Rasulullah pun senantiasa melakukan dan menganjurkan agar memperbanyak ibadah, taubat, dan doa.
“Aisyah Radhiyallahu’anha mengatakan, ‘Saat memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam fokus beribadah, memperbanyak ibadah di malam hari, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah,” (HR. Bukhari).
Lebih lanjut dalam riwayat lain dalam kitab at-Tanbih karya Abu Ishaq Al Syirazi ditulisan bahwasanya, “Saat malam lailatul qadar disunnahkan membaca doa,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’.
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).”
Hal serupa juga disebutkan dalam hadits serta tertulis dalam Kitab Bulughul Maram yang disusun oleh Ibnu Hajar.
“Dari Aisyah, ia berkata, ‘Aku pernah bertanya pada Rasulullah, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?’ Jawab Rasul, ‘Berdo’alah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.’” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menerima taubat dan segala amalan kita selama di bulan Ramadhan ini, juga semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat kemuliaan malam lailatul qadar.
Wallahu ‘alam.