Muslimahdaily - Baru - baru ini dunia maya digemparkan oleh seorang pria bunuh diri yang disiarkan secara live di jejaring sosial facebook pada hari jum’at(17/3) pukul 10.00 WIB. Ditinggal istri ditengarai menjadi motif pria itu untuk mengakhiri hidupnya dengan seutas tambang.
Lalu bagaimanakah pandangan islam terhadap orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ?
Dalam islam bunuh diri adalah perbuatan yang amat dilarang bahkan mengharapkannya saja sudah tak diperkenankan.
Allah dengan tegas melarang perbuatan tercela tersebut dan menggolongkannya sebagai sebuah dosa besar yang para pelakunya diancam dimasukan neraka. Dalam Al - Qur'an surat an - Nisa ayat 29 - 30 Allah berfirman :
“...Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
Dalam banyak hadits juga disebutkan ancaman bagi orang yang melakukan bunuh diri. Rasulullah Shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah menjelaskan ancaman bagi orang yang bunuh diri dengan mencekik lehernya ataupun menusuk dirinya dengan benda tajam. Beliau bersabda :
“Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan mencekik lehernya, maka ia akan mencekik lehernya pula di neraka. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara menusuk dirinya dengan benda tajam, maka di neraka dia akan menusuk dirinya pula dengan cara itu.” (HR. Bukhari )
Berdasarkan dalil - dalil diatas jelas bahwa bunuh diri amat dilarang dalam islam, bahkan masuk kedalam kategori dosa besar dan Allah mengancam dengan siksaan yang amat berat di neraka.
Keinginan untuk bunuh diri bisa terjadi lantaran lemahnya iman di hati seseorang, sehingga ia mudah berputus asa dan pesimis akan datangnya pertolongan Allah.
Padahal Allah sudah menjanjikan pada setiap kesulitaan akan ada kemudahan dan jalan keluarnya.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Sebagai seorang muslim, berputus asa terhadap rahmat Allah adalah sikap yang tercela dan termasuk dosa besar. Dari Abdullah ibnu ‘Abbas radhiyallahu, Rasulullah Shallallahu ‘alihi wa sallam ditanya,
“Apa sajakah yang termasuk dosa-dosa besar?’. Beliau menjawab, ‘Mempersekutukan Allah, merasa aman dari makar Allah, dan berputus asa dari rahmat Allah.”
Islam mengajarkan agar sebagai seorang manusia handaknya selalu optimis dalam segala hal baik urusan dunia maupun akhirat, dan agar senantian memohon dan mengharapkan pertolongan Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda :
“Bersemangatlah dalam apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa lemah.” (HR. Muslim)
Bunuh diri bukanlah solusi. Karena orang yang bunuh diri akan merasakan tiga penderitaan, penderitaan karena masalahnya semasa hidup, penderitaan saat sakaratul maut dan penderitaan karena siksa kubur serta azab neraka.
Semangat dan sabarlah dalam menjalani hidup, walau seberat apapun ujian dan cobaan yang menimpa. Karena Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya.