Muslimahdaily - Dunia fashion membawa perubahan yang sangat signifikan dalam aliran berpakaian. Dari masa ke masa perubahan gaya berpakaian kian terlihat perbedaanya. Oleh karena itu saat ini banyak sekali produk-produknya yang beredar dipasaran.
Perkembangan itu akhirnya membawa istilah-istilah fashion baru yang asing bila didengar oleh telinga orang banyak. Dimulai dari istilah berpakaian hingga istilah di panggung peragaan busana, istilah tersebut sulit untuk dipahami. Supaya tidak salah dalam memahami arti istilah fashion, simak 5 istilahnya berikut ini;
1.Personal Shopper
Personal shopper merupakan profesi baru yang sesungguhnya sudah ada sejak awal abad 20 di Eropa namun masih asing di Indonesia. Personal shopper merupakan seseorang yang berprofesi layaknya fashion stylist(penata gaya) pribadi yang bekerja dengan memilihkan produk-produk mode untuk kliennya.
Sebelum berbelanja, seorang personal shopper akan menganalisa sang klien melalui proporsi tubuh, warna kulit, selera berbusana, gaya hidup dan keuangan. Cara bekerja personal shopper berbeda-beda. Ia bisa berbelanja bersama sang klien atau berbelanja sendiri.
Umumnya ia juga memiliki look book (buku berisi banyak foto padu padan busana) yang digunakan untuk membaca selera mode sang klien. Jasa personal shopper memiliki tarif berbeda-beda. Ada yang berdasarkan durasi/waktu yang dihabiskan bersamanya, atau komisi sekian persen dari total pembelanjaan.
2.Fashion Blogger
Industri fashion lokal semakin ramai dengan kehadiran para fashion blogger. Fashion blogger dapat diartikan sebagai orang-orang yang memiliki ketertarikan di dunia fashion, lalu mengunggah di berbagai media sosial. Tidak jarang para fashion blogger ini bukanlah orang professional dalam dunia fashion, namun setiap postingannya saat ini menjadi refrensi mode masyarakat.
Meraknya fashion blogger dipengaruhi oleh pesatnya penetrasi internet serta tren media sosial terutama yang berbasis foto dan video. Menjadi fashion blogger juga menguntungkan mulai dari bayaran bernilai jutaan rupiah hingga duduk di kursi paling depan sebuah pagelaran busana.
3.Ready to Wear / Pret-a-Porter
Kebanyakan busana yang kita lihat di butik adalah koleksi yang biasa disebut ready to wear atau net-a-porter dalam bahasa Perancis atau busana siap pakai dalam bahasa Indonesia. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan koleksi suatu label yang diproduksi secara masal. Biasanya koleksi ini dibuat dengan standard clothing size (misalnya S, M, L, dll) dan sudah siap tersedia di toko-toko dalam kuantitas yang banyak.
4.Haute Couture
Kebalikan dengan ready to wear, istilah haute couture artinya adalah high dress making. Kata ini dipakai untuk menjelaskan lini custom mode yang khusus dibuat oleh desainer untuk klien mereka. Gaun haute couture hanya akan dibuat berdasarkan pesanan dan dibuat sesuai ukuran personal klien yang memesan.
5.Fashion Season Spring/Summer, Fall/Winter
Tren fashion masih ditentukan oleh negara—negara di belahan Barat sana yang memiliki empat musim. Jadi fashion pun masih mengikuti kebutuhan pakaian mereka yang tinggal di sana. Dalam setahun para label pasti akan menggelar dua fashion show besar yaitu Spring/Summer dan Fall/Winter.
Seperti musimnya baju-baju untuk musim Spring/Summer, para label pasti menyiapkan koleksi ringan yang memang pas digunakan saat musim tersebut. Warna-warna terang biasa digunakan, bahan ringan hingga pemilihan desain yang lebih mengarah kepada baju untuk liburan. Sedangkan untuk Fall/Winter pemilihan warna yang lebih gelap biasa dipilih, lalu penggunaan material seperti fur, kulit hingga footwear sejenis boots kerap ada di musim ini.