Perjuangan Dua Bersaudara Intan dan Atina Membangun Vanilla Hijab

Muslimahdaily - Siapa yang tidak mengenal Vanilla Hijab, bisnis online yang dirintis oleh kakak-beradik Intan Kusuma Fauzia dan Atina Maulia ini sukses menyedot perhatian warganet. Perjuangan yang tak mudah dalam membangun bisnis ini kini terbayar oleh keuntungan hingga ratusan juta.

Bisnis online ini dirintis oleh Atina, mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB), Fakultas Perminyakan. Namun, saat memasuki semester 3, adik dari Intan ini mengalami sakit yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pendidikannya di ITB. Ia pun harus rela mengubur dalam cita-citanya menjadi karyawan perminyakan dengan gaji yang besar.

Akibat sakitnya, Atina dipulangkan ke Jakarta dan berkuliah di tempat yang sama dengan Intan, yaitu Sekolah Tinggi Manajemen PPM .Mengutip cerita Intan kepada SALIHA, “Dari yang Perminyakan pindah ke manajemen itu kan sesuatu yang beda banget ya, jadi Atina agak engga cocok sama kuliahnya yang di Jakarta.”

Dalam masa penyembuhan, Atina tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan yang membuatnya tubuhnya kelelahan. Saat itu, ia memikirkan hal yang sekiranya dapat dia lakukan tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga.

Anak kedua dari dua bersaudara ini sebelumnya tidak mempunyai media sosial. Suatu hari ia memainkan Instagram sang kakak, di sana ia melihat banyak selebgram yang meng-endorse berbagai hijab. Dari sinilah ia mulai tertarik untuk berjualan hijab.

Faktanya, dalam berbisnis sudah pasti membutuhkan modal, tetapi hal ini tidak berlaku bagi Vanilla Hijab. Kakak beradik ini berhasil membuka usahanya dengan modal 0 rupiah.

Kakak beradik ini memulai bisnisnya dengan memfoto bahan kain bermotif di sebuah toko kain dekat rumah, lalu mengunggahnya di Instagram – di media sosial namanya sudah Vanilla Hijab, “Eh, ada yang beli, balik lagi ke toko kain itu. Jadi selama 3 bulan, emang bener-bener nggak pake modal. Keuntungannya dikumpulin dikit-dikit buat modalnya Vanilla,” ungkap Intan.

Perjalanan keduanya tak selalu mulus. Pernah ada kejadian 5.000 pcs kerudung pashmina tidak bisa dijual karena ukurannya yang berbeda-beda. Standarnya ukuran pashimina itu 175 cm, tetapi yang mereka terima ukurannya 150 cm dan 145 cm.

“Mereka kecewa atas kejadian tersebut, sempat terpikir untuk tidak melanjutkan lagi bisnis ini. Sang mamah sempat berkata, “Kalau kamu mau berhenti di sini yaudah, usaha kamu selesai sampai di sini. Tapi kalau kamu maju bangkit, nggak apa-apa kalau nggak mau rugi yaa bukan pengusaha namanya,” ujar Intan.

Dari perkataan Ibunya tersebut, Atina dan Intan bangkit dan meneruskan Vanilla Hijab yang kini followers-nya sudah mencapai 1,1 juta di Instagram. Vanilla pun mempunyai mimpi yang mulia. Memetik perkataan Intan dari SALIHA, “Mimpinya Vanila adalah kita membesarkan orang lain. Dalam arti, Vanilla besar, kita harus berusaha membesarkan umat.”

 

 

Add comment

Submit