Muslimahdaily - Debat panas terjadi antara Ustadz Felix Siauw dengan pegiat sosial media Permadi Arya yang biasa dikenal dengan nama Abu Janda al - Boliwudi, dalam acara Indonesia Lawyers Club(ILC) dengan tema “212 : Perlukah Reuni ?“ yang disiarkan tvOne pada selasa(5/12).
Permadi Arya mengklaim adanya pembangkangan terhadap kedaulatan hukum Indonesia di Reuni Akbar 212 yang digelar pada sabtu (2/12) lalu di kawasan Monas.
Permadi mengatakan bahwa acara tersebut ditunggangi oleh Ormas Hizbut Tahrir Indonesia(HTI) yang sudah dibubarkan pemerintah lewat Perpu Nomor 2 Tahun 2017.
“Bendera Hizbut Tahrir dibentang, dikibar-kibar, diarak-arak diacara itu, menurut saya ini adalah bentuk pembangkangan terhadap kedualatan hukum Republik Indonesia,” ujar Permadi Arya.
Permadi Arya juga menunjukan sebuah foto dan menyatakan bahwa adanya penistaan simbol negara di Reuni Akbar 212.
“Sang saka merah putih ditaro di bawah ormas yang terlarang,” tambahnya.
Permadi Arya kemudian menunjukan juga sebuah foto yang ia sebut sebagai bendera asli Rasulullah yang ada di sebuah Museum yang berada di Turki.
Ustadz Felix Siauw kemudian membantah klaim Permadi Arya, ia mengatakan selama mengunjungi Museum tersebut belum pernah sekalipun melihat bendera Rasulullah dipajang.
“Datanya fatal, saya ke Topkapi itu lebih dari 15 kali, dan saya gak tau Mas Permadi sudah pernah kesana atau belum? tidak ada satupun bendera Rasulullah yang dipajang di Topkapi. Bendera yang tadi disampaikan itu bukan bendera Rasulullah, itu bendera Utsmani,” sanggah Ustadz Felix Siauw.
Ustadz Felix Siuw juga mengatakan bahwa setiap muslim berhak menggunakan bendera dengan tulisan La Ilaha Illallah karena itu bendera Rasulullah.