Muslimahdaily - Menurut beberapa sumber, Suku Osing atau Using merupakan kelompok masyarakat yang melarikan diri setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Mereka kemudian bermukim di ujung paling timur Pulau Jawa yang kini dikenal dengan nama Banyuwangi.
Dari tutur bahasa, hampir sebagian besar warga Banyuwangi pribumi memang menggunakan bahasa Osing untuk bercakap – cakap dalam rutinitas setiap hari. Untuk itulah, Kementerian Agama akan menerbitkan Al Quran dengan terjemahan bahasa Osing yang akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di Banyuwangi.
Digagas oleh IAIN Jember, Jawa Timur
Gagasan tentang Al Quran terjemahan bahasa Osing dicetuskan pertama kali oleh kalangan cendekiawan muslim sebagai bagian komunitas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur.
Bukan tanpa alasan, pasalnya menurut rektor IAIN Jember, Babun Suharto, gagasan Al Quran terjemahan bahasa Osing sangat relevan dengan kehidupan masyarakat di Banyuwangi. Terutama yang beragama Islam.
Bahasa Osing masih digunakan secara aktif untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari – hari. Bahkan, di beberapa daerah terdekat dari Banyuwangi diketahui juga beberapa masyarakat memakai bahasa Osing. Seperti daerah Jember, Situbondo dan Bondowoso.
Bahasa Osing yang menjadi warisan nenek moyang terus dilestarikan oleh para generasi penerus. Ide yang sekian lama hanya sebatas wacana tersebut, akhirnya bisa diwujudkan pada 2018.
Dirinya dan segenap civitas akademik IAIN Jember sangat bersyukur karena pada 2018 rencana realisasi Al Quran berbahasa Osing akan segera menjadi nyata. Hal ini dibuktikan dengan beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk penerjemahan ke bahasa Osing Banyuwangi yang sudah diteken oleh Kepala Pusat Lektur Kementerian Agama.
Lebih lanjut lagi, selaku rektor IAIN Jember, Babun Suharto menyebutkan jika akan terus memantau dan membantu proses penerjemahan Al Quran ke bahasa Osing. Pihaknya akan menjalin kemitraan dengan Litbang Kemenag dan menandatangani kesepakatan MoU.
Program unggulan Kemenag
Dianggap sebagai sebuah langkah revolusioner dalam hal mengembangkan dan menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah, Kepala Pusat Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Kemenag, Muhammad Zain sangat mengapresiasi ide Al Quran terjemahan bahasa Osing ini.
Bahkan, pihak Kemenag sendiri menjadikan proyek ini sebagai program unggulan tahun 2018. Dirinya berharap agar bahasa Osing Banyuwangi yang digunakan akan lebih mudah dipahami ketika masyarakat ingin belajar Al Quran. Untuk menyempurnakan langkah program ini, Kemenag juga bersiap merilis versi aplikasi digital agar kawula muda milenial di Banyuwangi juga tak segan untuk belajar Al Quran.