Muslimahdaily - Penyebaran Covid-19 kini sudah semakin menyebar bahkan sampai ke bagian-bagian kecil seperti keluarga. Klaster keluarga sendiri hingga saat ini terus meningkat kasusnya.
Melansir dari Republika, Jumat, (11/9), epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria Wiratama memberikan penjelasan atas klaster ini.
Klaster keluarga biasanya terjadi karena adanya anggota keluarga yang terinfeksi dari luar rumah kemudian menularkannya pada anggota keluarga lain. Hal ini juga karena tidak adanya pembatasan mobilitas masyarakat.
“Mereka yang melakukan mobilitas juga tidak melakukan isolasi mandiri 14 hari selain jika diwajibkan,” komentar Bayu pada Kamis (10/9)
Orang yang melakukan mobilitas tentunya memiliki resiko tinggi untuk terpapar Covid-19. Terlebih saat ini sudah banyak pasien yang tidak memiliki gejala (asimptomatik) sehingga merasa bahwa dirinya tidak terkena Covid-19.
Tak hanya itu, kegiatan kecil seperti kumpul-kumpul keluarga, arisan, mengunjungi rumah tetangga, bermain dalam satu komplek, masih banyak dilakukan dan tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Padahal kegiatan kecil seperti ini juga bisa mempercepat penyebaran Covid-19.
Sama halnya dengan melakukan liburan dan jalan-jalan bersama juga sebaiknya dihindari karena lebih berpotensi tinggi untuk menyebarkan virus semakin meluas.
Bayu menganjurkan agar masyarakat tetap disiplin menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak agar bisa menekan penyebaran. Ia juga memberikan pengarahan kepada warga agar mengawasi anak-anak agar tak bermain bersama tanpa adanya protokol kesehatan.
"Terapkan protokol kesehatan dengan disiplin, di manapun dan dengan siapapun," kata Bayu.