Peneliti Turki Kembali Melakukan Studi di Tempat yang Diyakini Terdapat Sisa-sisa Perahu Nabi Nuh

Muslimahdaily – Sebuah tim peneliti dari Universitas Teknik Istanbul (ITU) dan Universitas Ağrı İbrahim Çeçen (AICU) bekerja sama di kota Ağrı, dekat Gunung Ararat di sekitar perbatasan antara Turki dan Armenia, yang dikatakan tempat tersebut menjadi lokasi adanya perahu Nabi Nuh 'alaihi salam, perahu legendaris yang kisahnya diceritakan dalam kitab Taurat, Injil dan Al-Qur'an.

Tim Riset Gunung Ağrı dan Perahu Nabi Nuh dibentuk AIÇU dan ITU untuk penelitian ilmiah lantaran daerah Ağrı tengah dalam bahaya, terancam tanah longsor dan ceruk raksasa telah terbentuk di dekatnya.

Kedua tim tersebut melakukan penggalian yang dimulai di daerah dimana sisa-sisa perahu Nabi Nuh diyakini berada.

Wakil Rektor AIÇU, Faruk Kaya, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelitian di lokasi perahu Nabi Nuh itu sejak tahun 2003, dan tahun ini mereka akan melakukan studi lebih detail.

"Gunung Ararat adalah gunung yang terkenal di dunia berkat fitur geologis dan geomorfologisnya, serta menurut keyakinan bahwa itu adalah rumah bagi perahu Nuh. Universitas kami telah mengerjakan bidang ini sejak tahun 2003. Tahun ini, kami ingin bekerja sama dengan ITU untuk melakukan studi yang lebih detail," tutur Faruk dilansir dari Dailysabah.com pada Senin (12/12/22).

Sampel dari penggalian yang dilakukan para ahli di bidang geofisika, kimia, dan geo-arkeologi itu meliputi fragmen tanah dan bebatuan. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium ITU untuk diperiksa.

"Pemeriksaan laboratorium mungkin akan selesai setelah satu setengah hingga dua bulan. Berdasarkan hasil tersebut, kami akan menentukan roadmap," ujar Faruk Kaya.

Diketahui sisa-sisa perahu Nabi Nuh pertama kali ditemukan oleh perwira Tingkatan Bersenjata Turki, Kapten Ilhan Durupınar, pada bulan Oktober 1959 selama masa melaksanakan misi pemetaan wilayah timur Anatolia kepada NATO. Reruntuhan tersebut kini menarik perhatian banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pada tahun 2008, sekelompok peneliti dari Hong Kong pergi ke Gunung Ararat. Mereka menemukan sebuah gua dan beberapa kayu yang mereka klaim milik perahu Nabi Nuh, kemudian membagikannya kepada jurnalis. Apakah kayu yang mereka temukan milik perahu Nabi Nuh masih menjadi masalah yang kontroversial, namun hal itu memberikan hasil dalam hal ekonomi. Para peneliti tersebut membangun museum Perahu Nabi Nuh saat kembali ke Hong Kong dan berhasil mendapatkan lebih dari tujuh juta pengunjung.

Ağrı merupakan salah satu daerah terbelakang di negara Turki. Faruk Kaya mengaku jika pihaknya dapat mengungkapkan hasil dari penelitian reruntuhan perahu Nabi Nuh dan mengubah tempat tersebut menjadi pusat wisata religi, ekonomi Ağrı dan negara Turki akan dihidupkan kembali.

Kisah banjir besar dan perahu Nabi Nuh telah disebutkan dalam semua agama, baik Yudaisme atau Yahudi, Kristen dan Islam.

Dalam Al-Qur'an sendiri disebutkan bahwa Allah memberi tahu Nabi Nuh tentang banjir yang akan datang melanda seluruh seluruh bumi. Nabi Nuh kemudian membangun sebuah perahu besar untuk menyelamatkan dirinya dan semua orang yang beriman, termasuk para hewan.

Add comment

Submit