Muslimahdaily - Monumen Nasional (Monas) menjadi saksi bisu bertemunya muslimin dalam satu suara dalam aksi super damai 212. Pemandangan menakjubkan pun terjadi, lapangan Monas yang muat 600 ribu orang itu tak mampu menampung semua peserta aksi. Massa meluber ke seluruh jalan utama ketika mereka bersiap menunaikan ibadah shalat jum'at.
Halaman Monas sejak pagi sudah dipenuhi sesak oleh pasukan berpakaian putih. Pemandangan dari atas, gelombang putih itu terus bergerak memadati ikon Jakarta tersebut. Saat waktu shalat Jum'at tiba, mereka segera membentuk barisan shaf yang rapi. Namun monas yang luasnya sekitar 80 hektare itu tak mampu menampung jama'ah.
"Shalat Jum'at di daerah monas tidak ketampung," ujar seorang peserta aksi, Ghuffar kepada muslimahdaily. Dari video udara yang banyak diunggah portal berita, para peserta aksi tumpah ruah hingga ruas Medan Merdeka, Bundaran HI, Patung Kuda, bahkan Tugu Tani. Pusat ibu kota benar-benar dikepung pasukan berbaju putih. Mereka berbaris rapi, menggelar sajadah dan membuat shaf shalat dengan tertib.
Mereka pun kemudian menunaikan shalat Jum'at dengan khusyuk meski dibawah guyuran hujan. Kedua pimpinan negara juga dikabarkan turut bergabung dengan peserta aksi menuju monas untuk menunaikan shalat bersama. "Walaupun cuaca hujan tak menggetarkan semangat kami. Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla akan gabung shalat jumat bersama," ujar seorang peserta aksi sesaat sebelum shalat Jum'at dihelat.
Adapun perihal kebutuhan wudhu, para peserta aksi menggunakan air mineral yang banyak disediakan gratis. Ada pula truk air yang disediakan untuk berwudhu. Para peserta aksi tak kesulitan dalam hal ini.
Sebagaimana diketahui, aksi super damai 212 merupakan rangkaian aksi bela islam yang merupakan jilid ketiga dan diadakan pada Jum'at (2/12). Tak hanya dari Jakarta, Muslimin dari berbagai penjuru nusantara juga turut dalam aksi membela Al Qur'an tersebut. Aksi ini menuntut agar proses hukum Gubernur DKI Jakarta non aktif, Ahok dapat segera dituntaskan. Saat ini sang gubernur telah berstatus tersangka karena telah menistakan salah satu ayatullah.