Muslimahdaily - Nabi kelima yang mesti kita imani yaitu Nabi Saleh 'Alaihissalam. Ia berdakwah di Al Hijr yang mana sekarang dikenal sebagai Madain Shalih (Kota-kota Nabi Saleh), terletak di antara Arab Saudi dan Suriah.

Allah Subhanahu wa ta'ala mengutus Nabi Saleh untuk menyiarkan dakwah Islam kepada kaum Tsamud. Sebelum Nabi Saleh diangkat menjadi Rasul, Kaum Tsamud sangat meneladani Nabi Saleh.

Kaum Tsamud dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Araf ayat 73. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di sekeliling Nabi Saleh. Kaum ini dikenal dengan keahlian ilmu batu dan bangunan yang andal akan tetapi mereka menyembah berhala.

Allah berfirman, 

“Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.”

Unta betina yang disebutkan dalam ayat tersebut merupakan bentuk mukjizat yang diturunkan Allah. Hal tersebut sebagai bukti kebesaraan-Nya.

Ketika menyeru pada jalan Allah, Saleh meminta kaum Tsamud untuk segera meninggalkan berhala dan menyembah Allah. Saleh juga turut mengajak mereka bertaubat.

Kaum Tsamud yang mendengar ajakan tersebut, justru malah menentang. Akhirnya, kaum Tsamud meminta Nabi Saleh mendatangkan mukjizat.

"Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar," tutur kaum Tsamud kepada Nabi Saleh, yang termaktub dalam surat Asy Syuara ayat 154.

Permintaan kaum Tsamud yakni menginginkan Nabi Saleh menciptakan unta betina yang tengah hamil lahir dari sebuah batu besar dan keras. Batu ini bernama al Kitaabah yang terletak pada sisi Hijr. Kaum Tsamud telah berjanji apabila Saleh mengabulkannya, mereka akan beriman dan mengikutinya.

Nabi Saleh mengiyakan permintaan mereka dan berdoa kepada Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya. Batu tersebut bergetar, retak, dan keluarlah seekor unta betina yang sedang hamil. Sebagaimana permintaan kaum Tsamud, janin unta itu bergerak di antara kedua sisinya. Kemudian, pemimpin mereka Junda bin Amr dan orang yang bersamanya pun beriman.

Nabi Saleh meminta kepada kaum Tsamud untuk memperhatikan dan membiarkan unta tersebut makan. Saleh juga mengimbau agar kaum Tsamud tidak mengusik unta sebab ia mampu memenuhi kebutuhan susu kaum Tsamud. Istimewanya, memang susu yang dihasilkan unta ini tidak pernah habis.

Mukjizat yang telah ditunjukkan ini membuat kaum Tsamud terbagi menjadi dua kelompok. Ada kelompok yang percaya atas kebesaran Allah dan langsung mengikuti ajaran Nabi Saleh. Terdapat pula mereka yang bersikap picik dan ingkar terhadap janji yang diucapkan.

Mereka yang ingkar semakin menjadi kekafirannya bahkan mereka menganggu unta betina. Hewan unta betina Allah ini dianggap sudah mengganggu hewan lain, terlalu banyak minum air, dan berjalan kesana kemari seenaknya.

Maka, mereka para pemimpin di kaum Tsamud berniat menyembelih unta betina tersebut. Hingga, seorang bangsawan membuat sayembara dengan hadiah yang besar apabila salah seorang mampu menyembelih unta betina Nabi Saleh.

Malam pun tiba, sembilan orang laki-laki melancarkan aksi jahatnya ini. Unta beserta anaknya yang baru lahir ditusuk dan ditikam.

Nabi Saleh memperingatkan kaum Tsamud untuk segera bertaubat kepada Allah sebelum azab datang kepada mereka. Namun, mereka enggan untuk mendengarkan petuah Nabi Saleh. Bahkan mereka berniat merencanakan membunuh Nabi Saleh.

Belum sempat melancarkan rencananya ini, Allah memerintahkan Nabi Saleh dan pengikutnya yang telah beriman meninggalkan Al Hijr. Sebab, Allah akan mendatangkan azab kepada kaum yang telah ingkar ini.

Hari keempat setelah pembunuhan unta, Allah menurunkan azab kepada Tsamud. Pada hari itu, langit bergemuruh dengan sambaran petir, bumi berguncang yang menghancurkan kaum Tsamud. Binasalah kaum Tsamud karena petir dan gempa bumi.

Hikmah yang dapat dipetik dalam kisah ini, Allah telah menunjukkan kebesaran-Nya melalui mukjizat unta betina kepada Nabi Saleh. Kemudian, orang-orang yang melanggar perintah Allah nyata baginya menerima azab yang pedih. Terakhir, Allah sudah memberikan waktu untuk bertaubat mulai dari perintah yang disampaikan Nabi Saleh, kelahiran unta betina, dan setelah kejadian pembunuhan unta. Ketika azab datang, taubat sudah tidak berarti bagi Allah Ta'ala.