Muslimahdaily - Husam Muhajer, seorang seniman asal Aleppo berhasil membuat miniatur Blue Mosque yang terletak di Istanbul, Turki dengan 15 ribu batang stik es krim. Pria berusia 36 tahun ini, telah menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabatnya di Aleppo.

Peperangan di Kota Aleppo terjadi pada bulan Juli 2012. Pada saat itu, Husam Muhajer masih menetap di rumahnya selama 2 tahun meskipun rudal berjatuhan. Dan ketika perang tersebut sampai pada tetangganya, ia mulai pergi meninggalkan kota kelahirannya.

Pada bulan Oktober 2014, Husam dan keluarganya pergi ke Istanbul, Turki dan menetap disana. Dilansir dari My Modern Met, ketika Suriah diserang, seluruh karya artistiknya hancur dan ia tidak membawa apa pun. Semangatnya tidak berhenti sampai di situ, Husam mengatakan, “Saya suka terhadap orang yang memiliki bakat dan tidak bisa membiarkan perang dan kehancuran menghentikan semangat mereka. Saya tidak membiarkan situasi seperti ini membuat saya lemah, tetapi mereka memberikan saya kekuatan yang tak pernah saya duga,” lanjutnya.

Husam memiliki keinginan yang sederhana, ia berharap akan lebih sukses dengan profesinya sebagai seorang seniman di mana pun ia berada, meski ia tidak bisa kembali ke Aleppo.

https://www.instagram.com/p/BUFPCXpBaHR/?taken-by=popsicle_sticks_art

Menurutnya, miniatur Blue Mosque ini merupakan karya artistik terbesar yang pernah ia buat. Miniatur Blue Mosque berukuran 1,5x1,5 meter, dan butuh waktu 4 bulan untuk menyelesaikannya. Alasan Husam membuat artistik tersebut yakni, ketertarikannya terhadap sejarah bangunan tersebut. Selain itu, ia juga tertarik terhadap artistik historial, karena kota Aleppo merupakan salah satu kota tertua di dunia.

Berbagai hasil karya artistik berbahan dasar stik es krim ini, ia unggah ke dalam akun instagram @popsicle_sticks_art. Terdapat postingan kerangka kubah Blue Mosque yang mana saat itu masih dalam proses pembuatannya.

Dilansir dari livingaleppo.com, Husam terlihat sedang berada di bandara sambil membawa troli berisikian kardus terbungkus rapi. Isi dari kardus tersebut adalah karya artistik berbentuk Benteng Aleppo yang akan diikirim ke Amsterdam. Husam sendiri tidak diizinkan untuk datang ke Amsterdam, karena itulah ia mengirimkannya lewat jasa angkut.