Muslimahdaily - Kematian merupakan hal yang pasti akan dirasakan oleh seluruh manusia di muka bumi ini. Sebagai seorang muslim tentunya sangat tidak mengharapkan su’ul khatimah yang hadir menyapa pada kematian kita. Namun sebenarnya seperti apakah su’ul khatimah itu.
Su’ul khatimah sendiri memiliki dua tingkatan, yang di mana salah satunya lebih besar daripada yang lainnya :
1.Tingkatan ini merupakan tingkatan yang besar, yaitu di mana jika pada saat sakaratul-maut hati lebih banyak didominasi oleh keragu-raguan atau keingkaran lalu nyawa dicabut dalam keadaan diliputi oleh keraguan dan keingkaran. Sehingga keingkaran yang mendominasi pada saat kematian ini akan menjadi penghalang antara diri seseorang dan Allah untuk selama-lamanya, dan mengakibatkan siksa yang abadi.
2.Tingkatan yang di bawah tingkatan sebelumnya, yaitu pada saat kematian hati didominasi oleh salah satu perkara dunia dan syahwatnya, lalu hal itu membayang di hatinya dan meliputinya sehingga tidak ada lagi tempat di hatinya bagi hal yang lain, lalu nyawanya dicabut bertepatan dengan keadaan demikian sehingga ia mati dalam keadaan tenggelam ke dalam dunia.
Ketika su’ul khatimah itu hadir menyambut kematian, tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang meninggal dalam keadaan su’ul khatimah. Dan sebab-sebab yang menjadikan seseorang itu meninggal dalam keadaan su’ul khatimah di antaranya :
1.Tingkatan Besar Su’ul Khatimah
- Menganggap kesempurnaan wara’ dan zuhud di samping kesempurnaan amal shalih.
- Lemahnya dasar keimanan seseorang, sehingga mengakibatkan dominannya cinta dunia.
2.Tingkatan Lebih Kecil dari Su’ul Khatimah
- Banyaknya kemaksiatan sekalipun imannya kuat.
- Lemahnya iman sekalipun sedikit kemaksiatannya.
Tidak ada yang menginginkan meninggal dalam keadaan su’ul khatimah. Oleh karenanya, semoga kita semua dapat menghindari hal-hal yang dapat mengarahkan kita kepada faktor-faktor yang membuat seseorang meninggal dalam keadaan su’ul khatimah.
Sumber : Buku “Mensucikan Jiwa oleh Sa’id Hawa”