Muslimahdaily - Diabetes merupakan suatu penyakit berupa kelainan metabolik pada produksi atau terganggunya kerja insulin yang akan ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa atau gula dalam darah. Diabetes ini menjadi salah satu penyakit yang prevalensi penderitanya justru meningkat selama pandemi Covid-19 ini.
Maka dari itu penting untuk masyarakat lebih mewaspadai dan berhati-hati terhadap penyakit diabetes ini. Pasalnya penyakit ini ternyata dapat mempengaruhi kesehatan gigi seseorang menjadi buruk.
Hal ini dibuktikan dengan adanya pernyataan oleh American Diabetes Association (ADA) yang menjelaskan bahwa seseorang dengan penyakit diabetes berisiko tinggi dalam mengalami berbagai penyakit mulut, seperti peradangan gusi atau dikenal dalam istilah medis sebagai gingivitis.
Tidak hanya peradangan gusi, penyakit diabetes dapat menyebabkan terjadinya mulut kering karena berkurangnya aliran air liur, meningkatnya risiko infeksi jamur, seperti Candida albicans.
Selain infeksi jamur, penderita diabetes juga sangat rentan terhadap infeksi bakteri, seperti Streptococcus dan Staphylococcus. Infeksi bakteri yang juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti berkurangnya aliran air liur dan diet makanan karbohidrat yang meningkat, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang yang sering kali ditemukan pada penderita diabetes yang tidak terkontrol.
Kondisi gigi berlubang yang tidak segera dirawat lama-kelamaan dapat bertambah parah dan memicu terjadi pembentukkan abses. Hadirnya abses dapat memberikan rasa ketidaknyamanan bagi penderitanya sehingga harus segera dirawat.
Sebenarnya, penderita diabetes yang tidak terkontrol sangat identik dengan penyakit gigi dan mulut berupa peradangan gusi atau gingivitis dan kerusakan jaringan pendukung gigi atau periodontitis.
Kondisi kerusakan jaringan pendukung gigi dapat terjadi apabila peradangan gusi yang terjadi tidak segera ditangani dan diabetes yang diderita tidak dikontrol dengan baik. Gusi yang meradang lama-kelamaan akan mempengaruhi kesehatan jaringan pendukung gigi yang terdiri dari tulang alveolar, ligamen periodontal, dan lainnya.
Kesehatan jaringan pendukung yang semakin buruk akan ditandai dengan kerusakan tulang alveolar dan hilangnya ligamen periodontal yang menyokong gigi. Maka dari itu, jika kondisi ini tidak segera dilakukan perawatan maka akan menyebabkan gigi menjadi goyang bahkan hingga copot.
Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Hal ini dikarenakan kemampuan tubuh penderita diabetes dalam melawan bakteri mengalami penurunan. Sehingga, penderita diabetes berisiko lebih tinggi dalam terinfeksi bakteri yang sekaligus dapat memperparah kondisi jaringan pendukung gigi sehingga meningkatkan terjadinya kehilangan gigi pada penderita diabetes.
Selain itu, kadar gula dalam darah yang tinggi atau tidak terkontrol juga dapat mempengaruhi terjadinya kehilangan gigi tersebut. Risiko kerusakan gigi dan kehilangan gigi juga akan semakin meningkat dengan adanya kebiasaan buruk, seperti merokok.
Untuk menghindari terjadinya komplikasi pada kesehatan gigi tersebut, penderita diabetes harus tetap menjaga kadar gula dalam darahnya agar selalu dalam batas normal, rajin memeriksakan kesehatan giginya kepada dokter gigi, dan menghilangkan kebiasaan buruk, seperti merokok jika ada.