
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan manusia. Namun, masih banyak pemikiran masyarakat awam bahwa wanita tidak perlu terlalu aktif menuntut ilmu, karena akhirnya ia hanya akan mengurusi rumah keluarga dan anak-anak. Asumsi tersebut tidak sepenuhnya salah, karena memang tugas utama seorang wanita nantinya adalah menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya.

Disleksia merupakan gangguan belajar yang terjadi pada anak-anak. Disleksia berasal dari kata dys yang berarti kesulitan dan lexis yang berarti bahasa atau kata-kata. Jika digabungkan maka disleksia berarti kesulitan dalam berbahasa. Gangguan ini ditandai dengan kesulitan membaca yang dialami oleh anak usia sekolah dasar.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bentakan ataupun kata-kata kasar kepada anak-anak dapat mematikan beberapa sel dalam otak mereka. Sama halnya dengan pukulan, ketika kita memukul mereka mungkin saja rasa sakit pada kulit akan menghilang nantinya, tetapi anak-anak tentu masih mengingatnya untuk waktu yang lama.

Ibarat kertas, seorang anak kecil adalah kertas putih yang bersih tanpa noda, sebagai orang tua kitalah yang harus mengisi kertas-kertas tersebut dengan hal-hal yang baik. Peranan orang tua takkan pernah terganti meskipun anak-anak telah mendapatkan pendidikan yang cukup selama hidupnya. Para orang tua dapat mengisi kertas putih tersebut dengan hal-hal kecil yang tentunya berifat positif.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati,menyebutkan sejak 2008 hingga 2010, sebanyak 67 persen dari 2.818 siswa sekolah dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6 di wilayah Jabodetabek mengaku pernah mengakses informasi pornografi.Sekitar 24 persen mengaku melihat pornografi melalui media komik. Selain itu, sekitar 22 persen melihat pornografi dari situs internet, 17 persen dari games, 12 persen melalui film di televisi, dan enam persen lewat telepon genggam.

Perlunya melindungi anak-anak dari penyalahgunaan gadget dan dari sisi gelap internet yang menyajikan beragam konten negatif. Membiarkan mereka mengakses internet tanpa diawasi sama saja artinya memberi mereka undangan terbuka untuk melihat konten yang tidak semestinya seperti, Pornografi, Adegan kekerasan, dll. Ini akan berdampak buruk karena menjadi ancaman utama terhadap akhlaq mereka kelak.
Halaman 15 dari 15