Muslimahdaily - Di usia 14 tahun, mungkin kita sedang asyik-asyiknya bermain dengan teman sebaya atau mungkin mulai terjebak cinta monyet. Pada usia yang sama, seorang gadis asal Depok bernama Arum Nazluh Shobah, berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pulang sebuah medali dalam kejuaraan panah internasional. Kejuaraan dunia itu digelar oleh International Horseback Siege System pada September 2021 di Ankara, Turki. Arum ditetapkan sebagai juara umum pada pertandingan kategori umum dewasa. Menakjuban sekali, bukan?
Sejak kecil, Arum dan kakak-kakaknya mulai dikenalkan dengan aktivitas memanak oleh kedua orangtua mereka. Arum bersaudara sudah terlebih dahulu mempelajari panah modern. Namun, setelah mengetahui bahwa panah modern terlalu berat dan tidak memungkinkan untuk dipakai selagi berkuda, sang ayah kemudian bertemu dengan pendiri PPBI (Perkumpulan Pemanah Berkuda Indonesia). Pada pertemuan itu, ayah Arum dikenalkan dengan panahan tradisional, yang kemudian ia perkenalkan lagi kepada istri dan anak-anaknya.
Mengutip dari wawancara Arum dengan tim MuslimahDaily, Arum mengaku sudah menekuni kegiatan memanah ketika duduk di bangku kelas 2 SD. Meskipun pada saat itu Arum belum berlatih dengan serius, Arum terus meningkatkan keterampilannya memanah. Setelah semakin lancer, Arum mulai belajar berkuda. Ketika kedua kemampuan tersebut sudah dikuasai dengan mahir, Arum memutuskan untuk menggabungkan dua aktivitas tersebut.
Dalam lika-liku belajar, Arum sempat malas melanjutkan aktivitas memanahnya. Hal ini disebabkan oleh perasaan ‘sudah kalah duluan’ yang Arum rasakan. Perasaan itu muncul ketika ia bertanding dengan sang kakak yang sering berada pada shooting line yang sama. Namun, ketika menemukan bahwa pria dewasa dan wanita dewasa terbagi menjadi dua kategori yang berbeda pada kejuaraan memanah berkuda, Arum merasa terpikat. “Menarik nih, beda kategori. Putri dewasa, sama putra dewasa. Otomatis pisah shooting line.” tukas Arum. Sebagai penyuka tantangan, semangatnya kembali. Arum juga menunjukkan totalitas dengan memberangkatkan dirinya ke Sumatera Barat. Di sana, ia berlatih memanah dan berkuda sedari pagi hingga malam selama hampir sebulan lamanya.
Arum membenarkan bahwa olahraga yang ditekuninya ini memiliki resiko tinggi. Diperlukan latihan intensif dalam kurun waktu tidak sebentar agar dapat memanah di atas kuda yang berlari kencang. Tidak luput pula beberapa larangan lainnya, seperti kita tidak diperbolehkan memegang kendali, tidak boleh melihat ke arah kuda, dan tidak boleh melihat jalur lintasan yang dilalui. Fokus kita terletak pada target panahan. Selama beraksi, kepercayaan penuh harus diserahkan kepada kuda yang kita tunggangi.
Setiap usaha akan melalui jatuh bangun. Begitu pula Arum dan perjuangannya menjadi juara. Ia juga mengalami pasang surut, hal itu merupakan sesuatu yang penting bagi Arum. Ketika kita terjatuh, kita akan belajar arti pantang menyerah. Untuk mengetahui dan kemudian memperbaiki kesalahan sebelumnya, kita dituntut untuk tidak berhenti mencoba.
“Karena panahan berkuda ini membangun leadership dan kedisiplinan. Jadi gimana caranya kuda mau nurut sama kita. Yang harus kita lakukan adalah menjadi pemimpin, jangan sampai kuda nggak mau melakukan apa yang kita perintahkan.” kata gadis kelahiran tahun 2008 itu. Dengan ini, Arum tahu bahwa aktivitas memanah dan berkuda juga berkontribusi mewujudkan cita-citanya yang lain. “Ingin menjadi diplomat, ingin menciptakan perdamaian di dunia. Saya bercita-cita bisa berbicara di depan orang banyak,” tuturnya.
Meskipun ada kalanya Arum mencapai titik jenuh yang berujung pada rasa malas dan bete, ia tidak pernah berpikir untuk menghentikan aktivitasnya. Arum selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, dan hal ini sesuai dengan instruksi sang ayah dan ibu agar ia berlatih dengan optimal dan fokus tanpa ada tuntutan menjadi juara. Kemenangan memang selalu ada dalam dirinya, dan Arum percaya, bahwa ia tidak boleh berhenti bermimpi. Yuk, kita do’akan bersama-sama agar Arum berhasil menjadi juara di kejuaraan tingkat dunia yang akan diseleranggarakan di Korea nanti!