Muslimahdaily - Pemerintah Arab Saudi telah resmi mengumumkan ibadah Haji 2020 akan dimulai pada 29 Juli mendatang. Namun, ibadah Haji tetap harus mengikuti dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penyebaran virus Covid-19.

Melansir dari Okezone, Selasa (21/7), pejabat resmi Mahkamah Agung mengungkapkan bahwa puncak pelaksanaan ibadah haji akan dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juli mendatang.

"Jamaah haji akan melaksanakan wukuf di Padang Arafat, yang menjadi puncak ibadah haji, pada hari Kamis (30 Juli)," ungkapnya. Hal itu mengindikasikan bahwa hari Rabu akan menjadi hari pertama ibadah haji tahun ini.

Sejumlah aturan yang telah ditetapkan harus dipatuhi oleh calon jamaah haji. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kuota jamaah haji tahun ini telah dikurangi menjadi hanya bagi 10 ribu orang saja. Selain itu, kesehatan yang baik menjadi syarat utama bagi Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji.

Kali ini, sejumlah warga dari 160 negara yang telah tinggal di Arab Saudi telah dipilih untuk menunaikan ibadah haji. Sebesar 70 persen dari total jemaah haji merupakan warga negara asing (WNA) atau ekspatriat. Sedangkan 30 persen lainnya merupakan jamaah haji lokal.

Adapun aturan lain yang juga harus dipatuhi yaitu calon jamaah diminta menjalani karantina pada sebelum dan setelah melaksanakan ibadah haji. Para jamaah juga wajib memberikan informasi setiap hari melalui mobile application ke Kementerian Kesehatan Arab Saudi sesuai protokol yang disetujui.

Jamaah yang boleh melaksanakan ibadah haji tahun ini yaitu mereka yang berusia 20 hingga 50 tahunan. Belum pernah melaksanakan ibadah haji dan tidak menderita penyakit kronis, tidak memiliki penyakit diabetes, tekanan darah, penyakit jantung, dan penyakit pernafasan lainnya.

Juga tidak terinfeksi Virus Corona atau menunjukkan gejala. Para calon jamaah haji juga wajib menyertakan sertifikat sehat setelah melakukan tes medis polymerase chain reaction (PCR).

 

Alfanita

Add comment

Submit