Muslimahdaily - Pembangunan Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral sudah rampung sesuai target sejak hari Selasa (21/9) bulan lalu.
Terowongan Silaturahmi ini akan menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta yang dapat dimanfaatkan bagi jamaah dari kedua tempat ibadah ibadah tersebut.
Dilansir dari Ihram.co.id, Direktur Jenderal CIpta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti melakukan press tour dengan media di Terowongan Silaturahmi yang dilakukan pada hari Senin (25/10).
Pada press tour tersebut, Diana Kusumastuti berkata, “Terowongan Silaturahmi ini kan ya seperti toleransi yang satunya Natal dan satunya Lebaran. Jadi menghubungkan tempat peribadatan dan kita menyediakan fasilitas yang bisa digunakan bersama.”
Utamanya, Terowongan Silaturahmi ini akan menjadi fasilitas ruang parkir bagi jamaah dari Masjid Istiqlal ataupun Gereja Katedral Jakarta. Kapasitas parkir tersebut memiliki kapasitas hingga 500 unit mobil.
Melalui press tour tersebut, Diana juga berharap bahwa nantinya fasilitas parkir yang tersedia di Terowongan Silaturahmi ini dapat digunakan bersama-sama saat ada perayaan besar oleh umat Islam ataupun umat Katolik. Selain itu, terowongan ini juga diharapkan dapat mewujudkan toleransi antar agama di Indonesia.
“Kalau Jumat bisa digunakan jamaah Masjid Istiqlal, hari Minggu bisa digunakan jemaat Gereja Katedral Jakarta, sehingga kita butuh terowongan. Untuk itu dinamakan Terowongan Silaturahmi, saling memberikan pertolongan untuk kebutuhan masing-masing,” tutur Diana yang dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, ide pembangunan Terowongan Silaturahmi ini berasal dari Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi pada saat beliau meresmikan renovasi Masjid Istiqlal pada tahun lalu, yaitu 7 Januari 2020.
Terowongan ini pun mulai resmi dibangun pada 15 Desember 2020 lalu dengan anggaran Rp 37,3 milliar. Pembangunan terowongan ini melibatkan banyak pihak konstruksi, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Bina Marga, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Virama Karya, dan PT Kodya Karya.