Pasca Singapura, Kasus Covid-19 di Malaysia Melonjak Hingga 57%, Apa Penyebabnya?”

Muslimahdaily - Malaysia mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan menyusul gelombang covid-19 yang terjadi di Singapura sebelumnya. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Malaysia kasus covid-19 melonjak hingga 57% dan tercatat 2.626 kasus baru Covid-19.

“Delapan klaster aktif covid-19 telah dilaporkan dengan total 121 kasus. Jumlah kumulatif klaster yang dilaporkan sampai dengan ME47/2023 sebanyak 7.248 klaster. Mayoritas laporannya adalah klaster yang melibatkan sektor Pendidikan,” ujar Menteri Kesehatan Malaysia dalam keterangannya, Minggu (3/12) seperti dilaporkan media The Star.

Dikutip dari media new straits times (5/12) pakar Virologi Universitas Malaysia (UM) Professor Dr. Sazaly Abu Bakar mengatakan, angka infeksi covid-19 sebenarnya bisa berkisar 5.000 hingga 10.000 kasus.
“Jumlah kasus infeksi sebenarnya bisa lebih tinggi karena banyak yang tidak memiliki atau menunjukkan gejala buruk apapun, dan banyak yang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi dan positif covid-19 karena virusnya tidak separah ketika mereka terinfeksi.” Ujar Sazaly seperti dilaporkan media Harian Baru (4/12).

Apa penyebab covid-19 melonjak?

Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab covid-19 di Malaysia melonjak naik. Di antaranya Kelelahan pandemi yang membuat banyak masyarakat melanggar protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, dan tidak mencuci tangan. Pelonggaran aturan untuk sektor ekonomi, sosial, dan agama yang meningkatkan mobilitas dan interaksi masyarakat, yang berpotensi menimbulkan klaster-klaster baru penularan Covid-19 serta lambatnya vaksinasi yang belum mencapai target kekebalan kelompok, serta adanya tantangan dalam hal distribusi, penyimpanan, dan penerimaan vaksin di kalangan masyarakat.

Pakar kedokteran Kesehatan Masyarakat dari universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Profesor Dr. Sharifa Ezat Wan Puteh mengatakan, jumlah penularan masih dikategorikan kecil dan tidak akan mengarah pada situasi seperti pandemi covid-19 sebelumnya.

“Mungkin banyak yang tertular karena tidak lagi memakai masker. Selain itu, saat musim liburan akhir tahun, orang-orang akan berkumpul di tempat-tempat ramai. Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat diimbau menghindari tempat-tempat ramai dan memakai masker serta rutin mencuci angan,” kata Sharifa Ezat, dikutip dari media new straits times (5/12).

Add comment

Submit