Muslimahdaily - Pada 7 Oktober 2024, dunia memperingati satu tahun agresi Israel terhadap Jalur Gaza yang terjadi pada 7 Oktober 2023, peristiwa yang membawa kesedihan mendalam bagi kemanusiaan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dirilis pada Minggu (06/09/2024), lebih dari 42.411 warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak, tewas, sementara 97.166 lainnya mengalami luka-luka. Dari jumlah korban jiwa tersebut, sekitar 17.000 adalah anak-anak, dan 11.458 perempuan tewas akibat serangan Israel.
Hampir seluruh penduduk Gaza telah mengungsi, banyak dari mereka harus berpindah tempat berkali-kali tanpa ada lokasi aman yang bisa dituju. Ribuan warga Palestina ditahan secara sewenang-wenang, mengalami penyiksaan, serta perlakuan tidak manusiawi, tanpa informasi jelas tentang keberadaan mereka. Akses terhadap kebutuhan dasar seperti layanan kesehatan, makanan, listrik, serta bantuan kemanusiaan sangat terbatas, bahkan tidak ada sama sekali.
Anak-anak di Gaza telah kehilangan satu tahun penuh pendidikan. Sekolah-sekolah yang menampung para pengungsi berkali-kali diserang, pekerja kesehatan dan fasilitas medis juga menjadi target sistematis, sementara konvoi bantuan kemanusiaan terus-menerus dihadang atau ditembaki. Setidaknya 456 bangunan pendidikan, termasuk sekolah dan universitas, hancur. Lebih dari 10.888 siswa tewas, serta 529 guru juga menjadi korban.
Pada tahun lalu, Israel telah menghentikan akses kemanusiaan ke dan di dalam Gaza, menghambat operasi bantuan dan memperparah penderitaan. Populasi Gaza yang sudah rentan terpaksa harus berjuang melawan penyakit, kelaparan, dan kematian. Bangunan-bangunan di Gaza hancur, dengan sekitar 297.000 unit perumahan rusak berat.
Hingga saat ini, konflik antara Israel dan Hamas belum menemukan solusi. Konflik ini, yang berakar pada perebutan wilayah antara kelompok Arab dan Yahudi, telah berkembang menjadi tindakan genosida. Kejahatan kemanusiaan yang disengaja ini bertujuan untuk memusnahkan sebagian atau seluruh bangsa, ras, atau kelompok sosial tertentu. Tindakan genosida Israel terhadap Palestina telah membawa dampak yang sangat signifikan (Karisha, R. R. N, 2024).
Di tengah penderitaan ini, solidaritas global untuk Palestina terus bergema dari berbagai penjuru dunia. Gerakan "Menolak Lupa" dan peringatan Satu Tahun Palestina menjadi simbol perlawanan atas ketidakadilan yang dialami rakyat Palestina. Aksi solidaritas dilakukan di berbagai negara, mulai dari protes di jalanan hingga kampanye daring dengan tagar #SavePalestine yang menjadi tren global.