Kesedihan Rasulullah Saat Melihat Ali dan Fatimah di Hari Raya Idul Fitri

Muslimahdaily - Kisah-kisah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya memang selalu menyimpan banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Mulai dari kisah yang menyenangkan sampai mengharukan. Salah satu kisah yang mengharukan datang dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan keluarganya saat menyambut hari raya Idul Fitri.

Kisah ini termaktub dalam Kitab Sirrah Ashabu an-Nabi dan Syiar A'lam An-Nubala'.

Dikisahkan bahwa Ali bin Abi Thalib kala itu merasa sedih karena bulan Ramadhan akan segera berakhir. Setelah shalat Ashar di masjid, beliau pun pulang ke rumah dan disambut oleh sang istri, Fatimah Az-Zahra. Fatimah lantas menanyakan penyebab Ali bin Abi Thalib merasa sedih. Ali hanya diam, kemudian Ali meminta pertimbangan Fatimah untuk bersedekah dengan memberikan semua simpanan pangannya kepada fakir miskin.

Sore harinya, Ali dan keluarga berkeliling sambil bertakbir kepada Allah untuk bersedekah kepada fakir miskin dan yatim piatu. Saat itu, ia berkeliling sambil membawa tiga karung gandum dan dua karung kurma. Sementara Fatimah dan kedua anaknya memegang dua kantong plastik besar. Keluarga Ali bin Abi Thalib pun membagikan sedekah hingga malam hari.

Keesokan harinya saat hari raya Idul Fitri, Ali berkutbah di Masjid Qiblatain. Potongan isi kutbah yang disampaikan oleh Ali adalah sebagai berikut,

"Yaitu mereka yang peka hati nuraninya, sehingga menggerakkan tangannya untuk peduli kepada sesama, berbagi rezeki, berbagi kebahagiaan, berbagi senyuman yang hangat, sebab kita semua sudah merasakan, bahwa lapar dan dahaga itu sesuatu yang berat."

Perbuatan Sayyidina Ali sebelum hari itu merupakan contoh nyata dari kutbah yang disampaikannya.

Setelah shalat Idul Fitri, sahabat Ali yaitu Ibnu Rafi'i dan Abu Al Aswad Ad Du'ali berkunjung ke rumah beliau. Namun, tiba di depan pintu rumah Ali, kedua sahabat itu lantas kaget setelah mencium bau makanan basi yang dimakan dengan lahap oleh Ali dan keluarganya.

Ibnu Rafi'i dan Al Aswad Ad-Du'ali lantas menangis dan pergi menjauh karen tak kuat melihatnya. Selama perjalanan kembai ke rumah, mata Ibnu Rafi'i terus saja menangis. Sedangkan Abu Al Aswad Ad Du'ali pergi menemui Rasulullah.

Abu Al Aswad Ad Du'ali meminta Rasulullah untuk menemui keluarga putrinya karena merasa khawatir. Setibanya di halaman rumah Ali, Rasulullah mendengar suara tawa bahagia dari keluarga Ali. Abu Al Aswad Ad Du'ali juga melihat bahwa Ali dan keluarganya menyediakan sedikit kurma yang layak dikonsumsi untuk tamu.

Lalu, Rasulullah melihat sediri bekas makanan basi yang dikonsumsi hingga menangis Rasulullah dibuatnya. Bibirnya berbisik lembut "Ya Allah, Allahumma Isyhad. Ya Allah saksikanlah, saksikanlah,"

Fatimah yang melihat ayahnya datang, lantas mencium tangannya dan menyuruhnya untuk masuk. Tak tahan menahan kesedihan, akhirnya Rasulullah setengah berlari dan memeluk putrinya. "Semoga kelak surga tempatmu nak. Surga untukmu." Lalu semua orang yang berada di sana menjawab dengan "Allahuma Aaamin."

Begitu sedih dan menyentuhnya kisah keluarga Sayyidina Ali bin Abi Thalib ini. Berbagi kepada fakir miskin atau yatim piatu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. Kisah keluarga Ali bin Abi Thalib juga mengajarkan bahwa kebagiaan tidak diukur dari seberapa banyak makanan yang kita miliki, melainkan dari seberapa ikhlas kita dalam berbagi.

 

Add comment

Submit