Tersadarnya Kaum Anshar dari Hasrat Dunia Usai Menaklukkan Perang Hunain

Muslimahdaily - Perang Hunain merupakan salah satu peperangan besar yang diikuti oleh Rasulullah dan para sahabat melawan Suku Badui dari Bani Hawazin dan Tsaqif. Perang ini terjadi di Hunain, sebuah lembah yang berada sekitar 12 mil dari Mekkah pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah.

Peperangan ini dimenangkan oleh kaum muslimin atas pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala yang pada saat peperangan terjadi kaum muslimin hampir dikalahkan oleh kaum kafir.

Kaum muslimin berhasil memenangkan peperangan tersebut, harta rampasan perang yang diperoleh sejumlah 24 ribu ekor unta, 40 ribu ekor kambing, 4 ribu uqiyah perak dan 6 ribu tawanan perang.

Harta tersebut tidak langsung Rasulullah bagikan kepada pemimpin kabilah dan pemuka Makkah. Tetapi, Rasulullah menunggu utusan dari musuh datang bertobat, sehingga mereka mendapatkan harta mereka kembali.

Akan tetapi, tidak ada satu pun utusan yang datang untuk bertobat. Maka dari itu, Rasulullah menafkahkan harta tersebut dijalan Allah.

Rasulullah memprioritaskan harta tersebut dibagikan kepada orang-orang yang baru mualaf dengan pembagian harta yang lebih besar. Kemudian membagikan harta kepada orang-orang Arab (kaum kafir) yang membutuhkan. Sedangkan Rasulullah tidak mendahulukan kaum Anshar untuk menerima harta hasil kemenangan kaum muslimin.

Mendapati hal tersebut kaum Anshar bertanya kepada Rasulullah. Mereka membandingkan jasa mereka dengan orang-orang yang baru mualaf dan kaum kafir yang membutuhkan. Menurut mereka, kaum Anshar telah memiliki kontribusi besar untuk islam dan selalu berjuang bersama Nabi menaklukkan musuh Allah.

Rasulullah yang mendengar pertanyaan itu, mencoba memberi penjelasan kepada kaum Anshar. Rasulullah bertanya kepada kaum Anshar mengenai pihak manakah yang sedang mereka perjuangkan. Kaum Anshar menjawab bahwa mereka berada di pihak Allah dan kaum Nabi Muhammad.

Kemudian Rasul membalas pernyataan kaum Anshar, Rasul menerangkan bahwa sebelum kaum Anshar datang, mereka dalam keaadan yang sesat. Pada saat itulah Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan kaum Anshar petunjuk pada jalan kebenaran. Anugrah yang datang dari Allah, sehingga membuat kaum Anshar menyambutnya dan berada di jalan Allah.

Rasulullah mengingatkan kembali kaum Anshar, bahwa sesungguhnya Allah sudah mencukupkan segala kekurangan yang ada. Hal itulah yang membuat Rasulullah yakin dengan keislaman kaum Anshar karena Allah telah menghendaki hal itu.

Mendengar pernyataan Rasulullah, kaum Anshar tersadar dan menangis memohon ampunan dari Allah. Mereka berdoa agar Allah dapat merahmati kaum Anshar dan keturunannya.
Mereka berkata “Kami ridho kepada Rasulullah dalam soal pembagian dan jatah bagian”. Rasulullah bersabda “Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah, niscaya ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air” ( HR. Tirmidzi ).

Add comment

Submit