Sudah menjadi lumrah bahwa seorang wanita sangat memperhatikan keindahan maupun kebersihan tubuhnya. Mulai dari memotong rambutnya, memakai peraatan tubuh dan wajah, sampai membersikan kuku kaki maupun tangan. Agar semakin cantik dan menawan, tak jarang para wanita pergi ke salon. Namun, bagaimanakan hukum dalam Islam memandang hal tersebut ?
Rezeki dan jodoh merupakan dua hal yang mutlak berada di dalam kekuasaan Allah. Namun kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengusahakan rezeki. Seperti yang tercantum dalam H.R. Muslim 2664, yaitu manusia harus bersemangat dalam hal yang bermanfaat, manusia harus meminta pertolongan hanya kepada Allah, dan tidak boleh memelihara sifat malas. Bahkan seandainya terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan hendaknya berkata bahwa hal tersebut merupakan qodarullah, takdir dari Allah.
Kuku merupakan satu hal yang perlu dijaga kebersihannya, karena dengan rutin memotong dan menjaga kebersihan kuku dapat mencegah dari berbagai sumber penyakit. Selain itu, Islam juga begitu memperhatikan kebersihan. Namun, dengan alasan keindahan dan estetika, para muslimah lebih suka memanjangkan bagian tubuh yang satu ini. Lupa juga menjadi alasan seseorang membiarkan kuku mereka tetap panjang,
Setelah segala ampunan dan pahala yang berlipat ganda telah diberikan Allah bagi hambaNya di bulan Ramadhan, kini datanglah bulan yang baru. Namun nyatanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha Baik. Kasih sayang dan rahmatNya begitu besar. Allah jadikan bulan yang lainnya tak kalah luas sebagai ladang pahala, salah satunya bulan Syawal.
Alhamdulillah puji syukur, dentungan suara takbir telah bergema pertanda bahwa Ramadhan telah pergi dan hari kemenangan tiba. Satu Syawal, itulah hari raya Idul Fitri dimana setiap muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan penuh kebahagiaan dan suka cita. Selain itu, 'Idul Fitri waktunya untuk berbuka setelah satu bulan berpuasa.
Shalat Id merupakan salah satu ibadah yang hanya dilakukan 2 kali dalam setahun. Salah satunya adalah shalat Idul Fitri. Tak lengkap rasanya jika merayakan Idul Fitri namun tidak mengerjakan shalat Id. Pada hakikatnya shalat ini hukumnya sunnah muakad atau berarti sunnah yang sangat dianjurkan. Shalat Id dilakukan secara berjamaah dan disunnahkan dilakuakan di lapangan terbuka. Sedangkan bagi wanita shalat berjamaah di luar rumah bukanlah yang utama. Bagaimana seharusnya para muslimah menanggapi hal berikut?
Kira-kira apa yang terjadi di surga dan neraka saat malam hari raya Idul Fitri? Sudah menjadi rahasia umum jikalau selama Bulan Ramadhan, pintu surga dibuka selebar-lebarnya, sementara pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Sebagaimana dalam hadits yang populer dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
Artikel Selanjutnya...
Halaman 69 dari 75