- Afriza Hanifa
- Kategori: Hikmah
Dalam sejarah hidup Rasulullah, ada satu dari beberapa nama kaum kafir Quraisy yang amat sangat menjengkelkan
Dalam sejarah hidup Rasulullah, ada satu dari beberapa nama kaum kafir Quraisy yang amat sangat menjengkelkan
Kehidupan Nabi Yahya sangat tenteram dan dakwahnya berjalan lancar
Rasulullah dan para shahabat menghadapi banyak sekali peperangan melawan kaum kafir. Mereka terluka bahkan tak sedikit yang meregang nyawa. Ummu Sulaim selalu sigap jika hal itu terjadi. Ia turut serta dalam sederet peperangan di masa Rasulullah dan menjadi suster perawat yang sangat terampil lagi berani mengobati para mujahid di medan perang.
Kisah datang dari negeri kinanah, tentang seorang pemuda yang dilanda cinta. Pemuda itu seorang ahli ibadah sekaligus seorang muadzin di salah satu masjid di Kota Mesir. Wajahnya tampan karena cahaya ketaatan dari hatinya. Masyarakat mengenalnya sebagai pemuda yang sangat saleh.
Dikisahkan ada seorang di antara ummul mukminin yang giat bekerja dan berkarier. Meski Rasulullah memberikan nafkah yang cukup, ia tetap giat mengumpulkan rezeki karena keinginannya untuk bersedekah. Ialah Zainab binti Jahsy.
Ialah Imran bin Hiththan bin Zhabyan, seorang tabi’in yang menjadi panutan. Ia terkenal sebagai pakar hadits sehingga orang-orang berbondong-bondong ke majelisnya. Mereka menuntut ilmu dari Imran sang alim ulama.
Rumah Nabi Ibrahim didatangi tamu asing. Mereka adalah pria-pria yang berparas amat sangat tampan. Para tamu itu enggan makan ketika sang khalilullah menyajikan hidangan. Tahulah ia bahwa tamu-tamu tersebut adalah malaikat yang menyamar menjadi manusia.
Alkisah di era sebelum datangnya Islam, seorang pria membeli sebidang lahan, sebut saja namanya Abdullah. Namun saat menggali tanah di lahan tersebut, ia menemukan sebuah karung yang terpendam di dalamnya. Ternyata karung tersebut berisi penuh emas. Ia pun sangat terkejut.
Seorang pemuda menghabiskan masa mudanya di medan perang. Ia terus saja mengikuti barisan kaum muslimin untuk berjihad fi sabilillah. Impiannya hanya satu, yakni matu syahid. Namun berkali-kali perang diikutinya, ia tak kunjung meraihnya.
Perang Yarmuk berkecamuk sangat hebat
Halaman 24 dari 36